Lihat ke Halaman Asli

Supartono JW

Pengamat

Menarik, 9 Pertandingan Sepak Bola Usia Muda, 53 Kartu Dikeluarkan Wasit

Diperbarui: 1 Juli 2019   15:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumen Pribadi

Kualifikasi Pekan Olahraga Pelajar Wilayah Daerah (Popwilda) Jawa Barat  Wilayah 1 cabang sepak bola yang berlangsung sejak 27 Juni hingga 1 Juli 2019, siang ini berakhir.

Ironis dan miris

Namun ada hal yang sangat penting wajib diperhatikan oleh tim-tim di wilayah lain, khususnya di arena kualifikasi Popwilda Jabar 2019, khususnya bagi para pembina dan pelatihnya, dan umumnya bagi PSSI, Kemenpora, Dinas Pendidikan, Disporyata, dan seluruh pembina dan pelatih sepak bola usia dini dan muda, serta stakeholder terkait.

Hal yang sangat mencolok dan memprihatinkan dari pandangan mata saya di kualifikasi wilayah 1 ini adalah, hanya dalam tempo 5 hari, dari 9 pertandingan, 49 kartu kuning dan 4 kartu merah melayang. 

Ironisnya, tim sepak bola Popwilda ini diisi seluruhnya oleh para pelajar kelahiran 2004/2003 yang masih dalam ranah pemain usia muda dalam pembinaan sepak bola nasional yang justru menjadi pondasi pemain-pemain nasional yang hebat di masa mendatang.

Bahkan yang lebih memiriskan hati, sebelum kartu kuning atau merah diberikan oleh wasit, sebelumnya senantiasa terjadi kericuhan antar pemain yang dekat dengan perkelahian masal.

Pertanyaannya, mengapa pemain usia muda yang rata-rata masih duduk di kelas 1 SMA/SMK ini sangat lemah mentalitasnya?  

Sangat jelas hampir rata-rata pemain sangat lemah kecerdasan intelegensinya, makanya sangat lemah pula personalitinya. Akibatnya, dari sembilan laga, setiap kali benturan menjurus keras selalu menyulut kericuhan. 

Bahkan ada pemain yang dalam pertandingan terlihat dendam membalas permainan kasar lawan, sang pelatih di pinggir lapangan justru tak terlihat memberi arahan dan menenangkan

Siapa yang harus bertanggungjawab bila melihat para pemain usia muda yang justru membawa bendera tim pelajar masing-masing kota/kabupaten lemah intelegensi dan personaliti? Sangat kontradiksi dengan label mereka sebagai pelajar. 

Perilaku pemain yang lemah intelegensi dan personaliti ini, seharusnya menjadi prioritas utama yang digarap oleh para pembina dan palatih tim Popwilda. Bukan hanya masalah teknik dan speed.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline