Lihat ke Halaman Asli

Supartono JW

Pengamat

Uji Coba Timnas di FIFA Match Day, PSSI atau Klub yang Harus Realistis?

Diperbarui: 27 Mei 2019   22:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola.com

Bila memahami orang lain keberatan
mengapa Anda memaksakan diri.

(Supartono JW.27052019)

Lucu dan boleh tertawa. Bukannya PSSI yang harus realistis, sebaliknya Sekjen PSSI justru meminta klub yang realistis lantaran jadwal FIFA match-day bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri.

Federasi dan klub sepakbola di seluruh dunia juga tahu bahwa agenda FIFA match day berikutnya sesuai program adalah pada 3-11 Juni 2019.

Namun, karena tanggal tersebut umat Islam sedang dalam suasana ramadan dan Hari Raya, dan saat bersamaan PSSI lewat PT LIB juga sedang memutar Kompetisi Liga 1, maka yang seharusnya realistis adalah PSSI.

Sebab fakta bahwa mepetnya waktu jelas tidak memungkinkan untuk melakukan dua laga uji coba Timnas yang masuk dalam penghitungan point FIFA, maka PSSI tidak harus memaksakan.

Bila realiastisnya hanya terkejar satu laga, karena situasi dan kondisi, mengapa Timnas harus tetap melakukan dua kali uji coba yang justru merugikan klub Liga 1 karena jadwal tandang kedua Timnas di luar jadwal FIFA match day.

Klub memang boleh menolak melepas pemain, sesuai regulasi FIFA bila Timnas suatu negara melakukan pertandingan uji coba di luar agenda FIFA.

Atas kejadian PSSI yang memaksakan diri dan yang tidak realistis sendiri, sehingga membuat Persebaya Surabaya dan Madura United melayangkan surat protes keberatan melepas pemain mereka ke Timnas, seharusnya menjadikan PSSI sadar bahwa program mereka salah.

Sangat jelas bahwa, Persebaya dan Madura United keberatan karena satu dari dua uji coba tersebut tidak tercantum dalam FIFA match-day yang digelar pada 3-11 Juni 2019. Dari dua laga yang dijadwalkan, praktis hanya melawan Yordania (11/6) yang tercatat sebagai laga resmi sesuai kalender FIFA, sementara uji coba melawan Vanuatu sudah di luar agenda FIFA karena dihelat pada 15 Juni.

Sesuai fakta yang realistis tersebut, maka muncul surat protes melepas pemain untuk melawan Vanuatu yang menjadi keberatan dari kedua klub tersebut. Mengingat, di tanggal yang sama Persebaya harus menjalani pertandingan melawan Barito Putera, sedangkan Madura United akan menjamu PSS Sleman pada 14 Juni. 

Kendati Tisha sebelumnya telah mengkomunikasikan dengan klub menyoal FIFA match day ini, pertanyaannya, untuk apa memaksakan berlaga melawan Vanuatu yang jelas tidak akan mendapat point dari FIFA.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline