Lihat ke Halaman Asli

Supartono JW

Pengamat

Lanjutkan Menggulung Qatar, Garuda Muda

Diperbarui: 21 Oktober 2018   19:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Bola.com

Setelah laga perdana dijalani dengan lancar, pun memetik kemenangan, maka Garuda Muda  sore ini akan kembali berjibaku menghadapi Qatar pada matchday kedua penyisihan Grup A Piala AFC U-19 2018 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (21/10/2018).

Berbekal menggulung Chinese Taipei U-19  pada matchday pertama, Kamis (18/10/2018) lalu, tidak menggaransi pertandingan nanti malam akan mudah dijalani. Sebab, Qatar yang gagal mendulang kemenangan di matchday pertama setelah kalah 1-2 dari Uni Emirat Arab tentu akan bermain habis-habisan.

Bagi Qatar, pertandingan nanti malam adalah pertaruhan hidup-mati, angkat kopor atau lanjut turnamen? Bila kalah lagi, tentu akan angkat kopor pulang lebih awal.

Terlebih, Qatar yang memiliki reputasi cukup mentereng untuk mengikuti turnamen dua tahunan ini, tercatat telah pernah menjadi juara dalam turnamen ini pada edisi tahun 2014. Jadi, sdah barang tentu, Qatar pasti akan berupaya sangat keras untuk tidak tersingkir di fase grup.

Sementara, bagi Timnas U-19, setelah mengalahkan Chinese Taipei, Egy Maulana Vikri dan rekan-rekan memiliki asa sebagai pijakan meningkatkan kepercayaan diri menghadapi Timnas U-19 Qatar. Kemenangan atas Qatar secara otomatis bakal meloloskan Penggawa Garuda ke fase gugur.

Lini belakang rawan

Saat meladeni Chinese Taipei, Timnas U-19 memang sangat kentara memiliki kelemahan di barisan pertahanan. Satu gol yang dilesakkan lawan lahir dari skema serangan balik cepat yang gagal diantisipasi.

Untuk itu, saat menghadapi Qatar, barisan pertahanan wajib lebih rapat dan kosnestrasi lagi. Selama ini, gawang Timnas U-19 sangat mudah kebobolan oleh strategi serangan balik lawan yang sangat mematikan karena pemain asuhan Indra ini lebih sering terlalu sibuk menguasai bola.

Pemain tengah kita memiliki kelebihan dalam penguasaan bola, namun saat bola hilang atau dicuri lawan, maka pemain tengah akan sangat mudah dibuat kocar-kacir oleh serangan balik.

Setali tiga uang, pemain belakang kanan dan kiri yang juga sangat aktif membantu menyerang, seringkali menjadi titik lemah sebab musabab lahirnya gol ke gawang Indonesia.

Terlebih, duet pemain belakang tengah kita, secara postur jauh kalah oleh penyerang-penyerang lawan di grup A. Bahkan sang kapten dan bek kanan atau kiri, seringkali menjadi penumbang blunder dan pembuat kesalahan sendiri yang berakibat lawan dapat membobol gawang Timnas U-19.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline