Lihat ke Halaman Asli

Supartono JW

Pengamat

Timnas Senior Menjanjikan, Timnas U-19 Mengkhawatirkan

Diperbarui: 11 Oktober 2018   10:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Herka Yanis Pangaribowo/Tabloid Bola

Laga uji coba dua Timnas telah tersaji, sore dan malam hari kemarin, Rabu (10/10/2018). Hasilnya, Timnas U-19 yang akan turun dalam Piala Asia, tetap masih mengkhawatirkan. Sementara, Timnas Senior yang bersiap diri menghadapi Piala AFF, di tangan duet Bima dan Kurniawan, semakin menjanjikan.

Baik Timnas U-19 maupun Timnas Senior, masih akan melakoni uji coba sekali lagi.

Timnas U-19 akan meladeni Yordani Sabtu (13/10/2018) pukul 15.30 WIB.

Sedangkan Timnas Indonesia senior akan menghadapi Hongkong  Selasa (16/10/2018) pukul 16.30 WIB.

Kedua uji coba itu juga akan digelar di Stadion Wibawa Mukti.

Saat PSSI masih melakukan negosiasi perpanjangan kontrak  dengan Luis Milla yang belum terlihat menemui titik terang. Keberhasilan Timnas Senior menang beruntun dalam uji coba resmi FIFA, di tangan duet Bima dan Kurniwawan juga sudah memberikan harapan. Bima Sakti yang saat ini berstatus sebagai caretaker bukan mustahil naik kelas jadi pelatih permanen Tim Merah-Putih.

Yang pasti di tangan duet Bima Sakti-Kurniawan Dwi Yulianto, Timnas Indonesia meraih dua kemenangan di dua laga uji coba. Setelah mengalahkan Mauritius dengan skor tipis 1-0, semalam Tim Garuda menekuk Myanmar dengan skor 3-0.

Hanya sebagai catatan, saat laga uji coba meladeni Hongkong, Bima tidak terlalu banyak merotasi pemain. Bila ingin mencoba pemain lain di luar pemain utama yang kini sudah tergambar, paling banyak lakukan saja  pergantian pemain maksimal tiga orang.

Percuma melakukan rotasi pemain, namun pemain yang dirotasi, bermain bersama pemain yang juga tim rotasi. Hasilnya tidak maksimal, pemain rotasi juga tidak dapat mengeluarkan permainan terbaiknya, karena sudah tidak ada kerangka pemain utama yang menjadi roh permainan tim.

Seperti kejadian semalam, permainan babak kedua menjadi sangat tidak menarik untuk ditonton dan tidak membantu mengubah jalannya pertandingan.

Memang permainan tim utama masih sngat jelas tergambar hasil peninggalan Milla. Karenanya, program latihan serta strategi tidak ada perubahan dan  Timnas bermain dengan sistem yang sudah diterapkan   Milla selama dua tahun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline