Sudah 12 tahun kita tak jumpa, bahagia ku dulu tak bisa terlupakan saat-saat bersamamu, begitu banyak kenangan itu masih taringat di dalam lubuk hatiku, dan mimpi mimpi bersamamu selalu melintas dalam tidurku sebagai obat rinduku.
Terbesit dalam hatiku, aku harus bisa bertemu denganmu, aku tak peduli kita sudah punya pasangan,selama ini bila hati ku kusut aku teringat padamu,dulu kau selalu membahagiakanku walau dalam segi apapun, aku selalu tersanjung.
Sayang andai kau jodohku aku takkan terperangkap seperti ini aku menyesal meninggalkanmu dulu, mengikuti kuliah di Subulussalam-Aceh Aku meninggalkan orang yang paling berharga dalam hidupku…
Sekarang ku rasakan kebahagiaan yang kucari bukan harta melainkan kasih sayang yang pernah kurasakan bersamamu,kemapananmu dan perhatian mu membut aku dewasa, kau rela habis habisan untuk semester ku,aku mengagumimu, membantu segala kebutuhanku tampa harus ku pinta,dan memberi melalui teman se asramaku.
walau waktumu tak banyak untukku,pergi kerja jam 6 pagi pulang jam 6 sore, tapi disaat libur perhatianmu hanya untukku,walau kadang orangtua mu marah, kelurgamu yang mana belum kita jumpai, tempat-tempat menarik yang mana belum kita kunjungi, joglo, rek Peunayong biasa mangkal untuk mengisi perut, belanja di Pante Pirak (PP)
Teman-teman mana yang tidak mengenal keramahanmu, teman sekosku yang mana tak senang bila melihatmu, humoris, suka menolong kawanku bila kesusahan,dan banyak kejutan-kejutan, yg tak terduga yang kau berikan untukku.
Apakah ada orang sepertiku, bersuami tetapi menyimpan kenangan yang tak bisa terlupakan,kalau boleh aku memilih,hanya kaulah …….
Kalau aku ke Banda Aceh aku takkan menyia-nyiakan kesempatan itu,aku harus bertemu denganmu walaupun sedetik,bahkan kerumahmu aku akan datangi, oh sayang, tak sanggup rasanya aku menahan perasaanku bila bertemu,pasti ada cemburu bila kau sudah beristri, dulu kita sudah berjanji untuk berkeluarga membina rumah tangga,maafkan aku,tapi bila kita ada jodoh aku lebih memilih bersamamu
Ya…….Allah dosakah aku,bila mengharap masa laluku kembali,apakah aku tidak bisa bersabar dengan keadaan ku sekarang, apakah ini balasan dari orang yany telah kusakiti, 2001 kutinggal dia selalu menungguku pernah saat wisuda keBanda Aceh
Aku tak peduli dengan ayah Meisyah yang pada saat itu bersamanya carteran mobil aku menemuinya ke Peunayong, September 2004 terobati rasanya rindu ini dia masih seperti dulu, sepulangnya kami harus bertengkar hebat dengan suamiku .
Sekarang Nopember 2006 aku masih menemuinya meleges ijazah dia masih setia dan menitip oleh-oleh ke orangtua ku salah satu nya kain untuk shalat,
Pada saat Gempa dan Tsunami Desember 2006 melanda Aceh aku masih mendapat kabar kalau dia selamat, dan masih menyimpan photo kami berdua
Tahun 2009 aku mendapat kabar kalau dia sudah menikah dijodohkan oleh kedua orang tuanya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H