Lihat ke Halaman Asli

Suparno Jumar

Warga negara kecil, berkarya kecil semoga bermanfaat bagi kehidupan

Soempah Pemoeda 2020

Diperbarui: 30 Oktober 2020   21:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satu Batang Pohon Loa Penuh Sampah


DILATAR BELAKANGI persoalan lingkungan tidak kunjung reda, kaum muda di Bogor gelisah. Lewat diskusi singkat melalui WhatsApp Grup, digagas sebuah gerakan kolaborasi kaum muda dari komunitas di Bogor. Komunitas ini dari Hakikat Ciliwung, Komunitas Peduli Ciliwung, Bogor Ngariung, Urban Sakola, Trash Hero Bogor, Bogor Clean  Action, IYOIN serta tim Satuan Tugas Naturalisasi Ciliwung Kota Bogor.

Semangat melakukan perubahan dengan aksi-aksi baik dan penuh keteladanan di tengah situasi pandemi Covid19 dan perubahan iklim global semakin memantapkan aksi.

Diskusi singkat menghasilkan kesepakatan untuk melakukan aksi kecil di DAS Ciliwung Bogor dengan refleksi semangat Soempah Pemoeda setelah 92 tahun, pembacaan teks Soempah Pemoeda 1928, Pembacaan Sumpah Pemuda 2020 dan membersihkan area DAS yang 'berhias' sampah.

Persoalan sampah di DAS Ciliwung dan diyakini juga terjadi di sebagian besar sungai lain di Indonesi karena tata kelola sampah di Indonesia belum berjalan. Persoalan sangat mendasar dengan membuang sampah pada tempatnya masih belum optimal. Tersedianya sarana dan prasarana cukup, edukasi tiada lelah dan monitoring serta evaluasi belum sepenuhnya jalan.

Akhirnya, tidak sedikit yang ambil jalan pintas dengan membuang sampah dari rumah tangga ke daerah aliran sungai (DAS), sub-DAS, sub-sub DAS . Keadaan ini semakin diperumit dengan kurang berjalannya sistem pengawasan dari level paling bawah lewat pengurus RT/ RW dan aparat kelurahan.

Relawan Bersihkan Batang Pohon Loa

Untuk itu, kami kaum muda dari Bogor berkomitmen untuk mengambil peran. Mengisi ruang-ruang yang kosong.Apakah persoalan tata kelola sampah di Indonesi akan segera usai dan naik kelas?
Jawabannya sangat tergantung dengan berjalannya sistem yang dapat dikontrol dan dievaluasi secara berkala. Tentu dengan peran pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi, komunitas/ masyarakat serta media.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline