Lihat ke Halaman Asli

Ketika Orangtua Mendonorkan Mata untuk Anaknya

Diperbarui: 22 Juli 2018   07:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Shutterstock

Dari salah satu sahabat nabi pun, ada salah seorang yang mempunyai prestasi luar biasa. Hingga Rasulullah mempercayakan padanya untuk mengalunkan Adzan. Beliau adalah sahabat Abdullah bin Umi Maktum.

Banyak para penyandang tuna netra yang berprestasi hingga hari ini.

Keberhasilan prestasinya kadang kala melampaui orang orang normal disekitarnya. Salah satunya adalah sahabat saya yang belum lama kami kunjungi. Dia adalah Amin.

Sebut saja nama sahabatku ini : Amin. Berasal dari Jawa Tengah di lingkungan pedesaan jauh dari hiruk pikuk keramaian kota.

Meski seorang tuna netra namun prestasinya luar biasa.

Amin sebenarnya terlahir normal secara fisik. Dikala usia menginjak enam tahun mendadak dia terserang demam tinggi hingga kejang kejang. Sebagai orang tua bersegera mencari pertolongan untuk kesembuhan Amin.

Dikarenakan lingkungan pedesaan yang jauh dari fasilitas kesehatan yang memadai, saat itu kondisi Amin tidak tertangani secara maksimal.

Kondisi kesehatannya semakin memburuk. Hingga mengalamikelumpuhan dan buta, tidak bisa melihat. Dengan keadaan yang seperti ini, upaya untuk berobat tidak pernah kendur.

Setelah selama dua tahun mengalami kelumpuhan dan tidak bisa melihat, berangsur kondisinya semakin membaik.

Badannya mulai bisa digerakkan dan di fungsikan sebagaimana mestinya meski perlahan. Namun matanya belum bisa pulih kembali.

Belas kasih sayang kedua orang tuanya kepada sang anak. Mereka berencana mendonorkan masing masing satu biji matanya kepada anaknya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline