Lihat ke Halaman Asli

Pebisnis Mobil Seken Terancam Bangkrut

Diperbarui: 17 Juni 2015   21:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14129837912107941990

[caption id="attachment_328448" align="aligncenter" width="505" caption="pict:marimencari.com"][/caption]

Beberapa klien saya beberapa bulan terakhir sudah mulai sulit dicari. Untuk mendapatkan tagihan dari nya yang telah memasang iklan di media mitra di Kota saya. Tidak hanya satu, ada sekitar empat orang pelaku bisnis relasi saya yang kelihatan colaps.

Pagi hari ketika menyambangi ke rumahnya sudah berkumpul dept collektor lain dari beberapa Bank di sekitar kota.

Menjalankan bisnis otomotif tidaklah semudah beberapa tahun yang lampau. Ketika mobil masih jarang.

Tentu banyak sebab yang menyebabkan usahanya kembang kempis saat ini. diantaranya :


  1. Kondisi perekonomian jual beli automotif cenderung surut permintaan. para calon konsumen lebih senang membeli mobil/motor baru dengan harga dibawah 100 juta dibanding membeli mobil seken dengan harga yang sama. Hal ini menyebabkan permintaan dipasaran menurun drastis. Hari hari puasa menjelang lebaran biasa laku beberapa unit, untuk tahun ini kosong blong.
  2. Karena uang yang digunakan menjalankan bisnisnya dari Bank Konvensional menyebabkan tidak bisa diputarkan sebagaimana mestinya. padahal, mau tidak mau, suka tidak suka setiap bulan harus memberikan bunga kepada pihak bank.
  3. Dengan penjualan otomotif yang seret, setiap bulan kadang tidak ada yang laku membuat para pelaku bisnis otomotif mulai melirik bisnis yang lain. Sebagian melarikan uangnya untuk membeli properti, meski dia sendiri tidak mempunya kemampuan yang penuh dalam hal pengelolaan bisnis tanah dan rumah.
  4. Repot nya lagi pelakubisni otomotif mempunyai kebiasaan buruk dengan perbuatan perbuatan yang membuat bisnis lebih hancur. Yakni, suka minuman keras, mempunyai selingkuhan atau sering ke PSK. ini yang membuat bisnis semakin runyam.


Sebelum terjadi hal yang cukup parah sebaiknya segera dicari solusi cerdas untuk keberlangsungan usahanya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline