Mendung berbalut lembayung seperti sedang sendu
Petir mengukir dalam pikir tentang persentil yang selalu menukil
Berebut mendut seperti badut yang sedang lapar berselimut pilu
Dunia seperti hanya untuk hari ini dan kemarin yang tak pernah akil
Tak pernah terbayang oleh ku tentang peran tak berperan dan tak berasa
Akal yang melekati dalam setiap manusia tak menjadi bekal
Hati yang meliputi setiap imaginasi sepertinya hanya menjadi busa
Semua tertutup oleh fatamorgana hasrat yang tak pernah kekal
Budak intelektual menggelandang dalam pelukkan kekuasaan
Melepaskan semua hegemoni akal dan nurani atas nama eksistensi diri
Tidak! Sesungguhnya mereka tak akan berkuasa atas akal dan perasaan