Lihat ke Halaman Asli

Suparjono

Penggiat Human Capital dan Stakeholder Relation

Resolusi Tahunan, Sebuah Solusi atau Ilusi?

Diperbarui: 3 Januari 2023   20:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi resolusi tahun baru (Shutterstock.com)

Tahun baru mulai menapaki harinya dengan berbagai sudut pandang dan jalan pikiran masing-masing individu. Tahun lalu merupakan refleksi kesadaran masing-masing individu sebagai modal untuk melangkah. 

Ada resolusi yang tercatat dalam ide dan harapan setiap individu, ada juga yang larut dalam perjalanan waktu. 

Mendawamkan rencana adalah bukti kesungguhan untuk mengubahnya menjadi realitas, namun ada juga yang menorehkan dalam catatan pinggirnya. Semua punya cara untuk menetapkan hati dalam setiap pilihan perjalanan dan tujuannya. 

Tentu hal tersebut sangat bergantung pada modal intelektual dan pengetahuan setiap individu. Kebhinekaan akan latar belakang dalam melangkah seringkali menimbulkan polemik yang terkadang membawa pada kontroversi pada tataran realitas.

Namun demikian, kontroversi yang terjadi terkadang by design, terkadang memanfaatkan polemik itu sendiri. Bagi individu yang ikut dalam arus bertaburnya informasi yang mengarah pada polemik tentu sangat mengganggu tetapi bagi kelompok masyarakat yang memahami situasi tersebut sangat menguntungkan. 

Sepertinya halnya tahun lalu, di mana banyak hal yang remeh temeh menjadi diskusi publik yang miskin dengan ide baru. Memang secara ekonomi sangat menguntungkan bagi sebagian kecil orang tetapi bagi peradaban tentu tak memberikan faedah yang signifikan. Ada banyak contoh kasus yang mengarah pada kondisi dimana fenomena remeh temeh yang terjadi menjadi viral. 

Meski demikian, fenomena yang disebut dengan viral tentu bukan tanpa rencana. Banyaknya media dalam menyampaikan, menginformasikan sangat membantu tiap-tiap individu dalam mengekspresikan setiap ide dan gagasannya. 

Lagi-lagi keviralannya erat kaitannya dengan latar belakang setiap individu dalam mengeksploitasi media demi menyalurkan ide dan gagasannya. Tak hanya itu saja, audiens pun menyambut dengan gegap gempita fenomena tersebut.

Dengan demikian ada hal yang mendesak di era no-boundaries media yang perlu menjadi perhatian kita semua. Perhatian khususnya kita sebagai pengguna media yang pasif atau sering disebut dengan viewers atau followers dan konten kreator sebagai pengguna media yang aktif. Keduanya harus bijak dalam menyikapi setiap fenomena agar tak terbawa arus. 

Mengikuti arus tentu tak melulu hanyut dalam deras berjubelnya informasi yang saling berseliweran. Kebijaksanaan para pemirsa/ viewers/followers sangat berpengaruh bagi atmosfir dialektika dalam realitas sosial masyarakat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline