Lihat ke Halaman Asli

Suparjono

Penggiat Human Capital dan Stakeholder Relation

Merindukan Cinta

Diperbarui: 23 Agustus 2021   21:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat malam tiba aku tersadar dalam malam yang sunyi
Bulan menebar pesona cahaya yang hanya sesaat
Ruang kosong mulai merindukan cinta yang tak bertepi
Relung hati menyisakan rasa yang selalu melekat

Disaat aku menyelami terang bulan yang menembus kamar
Dia sepertinya tersipu malu karena hanya sejenak memberi harapan
Jiwa ini mulai menerbangkan asa diruang penuh cadar
Meski terlihat namun rindu ini tak bisa dijelaskan

Cahaya malam mulai memberikan ruang bagi embun
Disaat kesegaran mulai hadir memberi dahaga yang pernah ada
Mentari seolah yang tak sanggup memberi kesempatan ampun
Melepaskan cinta menuju titik terik matahari bersama jiwa

Jiwa bertemu sang kekasih dibawah cahaya yang melepaskan bayangan
Rindu kepada cinta terasa bergelora dan berbunga
Meski cerita cinta selalu hadir disetiap sudut ruangan
Ruang rindu selalu memberikan hasrat untuk bertemu jua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline