Lihat ke Halaman Asli

Suparjono

Penggiat Human Capital dan Stakeholder Relation

Membaca Narasi Buku-ku

Diperbarui: 8 Juli 2021   08:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika adzan berkumandang saat itulah aku mengadaMenangis, ntah apa yang dirasa dan akupun tak ingatSepertinya lembaran demi lembaran mulai menuliskan cerita
Tangis bahagia bagi ibu, ayah dan seluruh yang mengisi tempat

Cerita panjang pun mengalir menghiasi tiap halaman
Ibu dan ayah memberikan pendahuluan tentang harapan
Akupun memberikan ulasan sekilas tentang asa yang teratas
Tiap halaman sepertinya perlu referensi yang pantas

Setiap detik adalah kata dan setiap menit adalah kalimat
Setiap jam mengantarkan paragraf dan setiap hari menunjukkan halaman
Entah sampai kapan halaman demi halaman berhenti dan lompat
Mungkin itu hanya retoris saja dan bersembunyi di halaman penuh taman

Bunga dan aroma menghiasi setiap halaman yang hadir
Sepertinya ingin memberi pesan tentang lauhul mahfudz diatas bintang
Serpihan cerita kadang memberi hikmah meski kadang getir
Tapi manis selalu menemani dalam setiap pedih yang datang

Aku berharap bisa memberikan cerita tentang kebaikan pada alam
Dan memberikan gambaran tentang manfaat bagi umat
Tetapi kadang setiap lembar halaman memberikan narasi yang kelam
Tak pernah terpikir meski selalu hadir dan terkesan halaman mau tamat

Pada akhirnya narasiku dibangun pada satu titik menyempurna
Seperti cerita anak menuju dewasa yang selalu menjadi
Seperti benih yang tumbuh menjadi winih kemudian menjadi padi
Aku berpasrah agar setiap halaman menjadi buku yang indah pada akhirnya

Selamat hari Buku Nasional!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline