Pentigraf
UJIAN REMEDIAL
@Ahmad Supardi
Ujian akhir semester telah usai. Beberapa guru mulai sibuk mengoreksi hasil ujian tak terkecuali Pak Edy. Selain menjadi guru ia juga seorang pebisnis. Dalam kesehariannya ia selalu sibuk membagi waktunya. Baik untuk mengajar di sekolah dan mengembangkan bisnis kulinernya.
Pagi itu sangat cerah. Mentari memancarkan cahayanya dengan sejuk. Sehingga membuat orang-orang untuk keluar rumah . Sambil jalan kaki jogging dan ada juga yang sekadar sarapan pagi. Warung Pak Edy mulai ramai. Pelanggan berdatangan tiada jeda . Pak Edy pun tidak bisa melanjutkan koreksi. Ia harus membantu melayani pelanggan yang sudah lama menunggu. Sedangkan besok hari Senin nilai harus diserahkan ke panitia. Pak Edy minta bantuan kepada keponakannya untuk koreksi lembar hasil ujian. Sambil buru-buru ia memberikan kunci jawaban kepada keponakannya tersebut.
Siang hari setelah warungnya mulai sepi Pak Edy mengambil hasil koreksian di atas meja yang g telah selesai dikoreksi oleh keponakannya. Ia kaget semua anak mendapatkan nilai di bawah 50. Tidak ada satu siswapun yang nilainya di atas KKM. Berarti satu kelas, semua siswa harus mengikuti ujian remedial. Pak Edy tidak percaya hal itu. Karena tidak mungkin semua anak mendapatkan nilai jelek. Apakah keponakan yang asal-asalan koreksi ataunkunci jawabannya yang salah. Terpaksa Pak Edy melihat kembali kunci jawaban. Pak Edy bergumam,"Oh my God, ternyata kunci jawabannya yang salah, ini mah kunci jawaban tahun lalu " sambil merobek secarik kertas.
Bekasi, 21 Desember 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H