MENUNGGU KEHADIRANMU
Supardi HR
Pesta pernikahan itu telah tiba.Tak ada yang istimewa dalam acara tersebut. Hanya tetangga terdekat yang diundang, itupun tidak semua. Bukan bermaksud pilih-pilih teman ataupun tetangga, namun keadaan ekonomi orang tua yang tidak memungkinkan . Orang tua Rina, yang hanya seorang penjual sayur lebih suka sederhana dalam pesta pernikahan. Inipun juga diiyakan oleh Riko , calon suaminya
Pukul 09.00 pagi tamu undangan dan para tentagga mulai berdatangan. Meja kursi pelaminan juga sudah siap. Tanpa ada dekorasi di rumah Rina. Hanya 1 meja dan 5 kursi nampak di ruang tamu. Riko sudah datang lebih awal. Rina, yang memakai baju serba putih pun juga siap di ruang tamu. Dia duduk di sebelah bapaknya. Para saksi kedua mempelai pun telah berada di ruang tamu.
Ijab kabul akan dilaksanakan pukul 10.00 pagi. Tetangga sekitar sudah berkumpul untuk menyaksikan pernikahan Riko dengan Rina Hal ini sempat menyedot perhatian para tetangga. Karena Riko yang sudah lama membujang, 40 tahun . Sedangkan Rina masih berusia 20 tahun. Terpaut jauh dengan Riko. Para tamu tidak sabar menunggu keduanya Riko dan Rina segera dinikahkan. Waktu berjalan terus. Para tamu mulai gelisah menunggu bapak penghulu yang belum datang. Kini waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang. Pihak keluarga menghubungi pak penghulu. Diterima kabar bahwa bapak H. Murdiono ,penghulu, salah alamat. Dia masuk rumah orang lain.
Bekasi, 13 Oktober 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H