Lihat ke Halaman Asli

Tidak Usah Menuduh, Anda Sendiri Koruptor ...!

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bangsa yang ruwet Bosan membahas, menganalisis korupsi di negeri ini, yang parah, yang massive, yang complicated, mbundhet nggak karu-karuan. Bosan mememerhati, menyimak, mengikuti perang mulut para pelaku koruptor, pera penasehat hukum koruptor, para lembaga tinggi negara yang membela lembaganya, para komentator, para anggota dewan. Neg, lama-lama melihat talkshow, yang akhirnya hanya memprovokasi, membuat geram, tanpa ada penyelesaian yang jelas. Korupsi pola hidup yang membius Pola korupsi yang sudah menjadi culture, kalau nggak mau dibilang telah menjadi the way of life, sebagai filosofi motivasi kerja bagi setiap orang. Dari setiap jiwa yang bergerak mencari penghidupan, dengan sada atau tidak sadar dalam bentuk apapapun, di manapun, berusaha untuk memeperkaya diri, lebih kaya dari seharusnya yang dia bisa. Ngeri benar mendengar semua departemen negara ini korupsi, departemen agama yang diasumsikan departemen bermoral dan religius, juga tidak luput dari korupsi. Berita bupati, gubernur, walikota menteri, anggota dewan, kejaksaan, kepolisian, bahkan KPK, tersangkut korupsi dan masuk penjara. Jadi maksudnya apa semua ini ? Marah, terus sedih, terus tertawa, terus ikut serta.. Masyarakat disuguhi dengan realita brutal para koruptor-koruptor itu. Mau protes, tidak bisa. Mau berteriak, bisa-bisa malah mati sendiri. Mau menangis, tidak akan mengubah apa-apa. Mau bersedih, tidak ada gunanya. Mau mengadu ke Tuhan, peringatan-Nya juga tidak mereka gubris. Mau ketawa, terasa goblog sendiri. Lalu masyarakat harus bagaimana ? Tergantung daya survival masing-masing. Yang masih punya integritas intelektual, moral, sosial, ekonomi, bisa bertahan dengan hidup normal, bersih dari korupsi, sejahtera dalam kecukupan. Yang sudah terkikis moralnya, atau yang terkikis ekonominya, atau yang sudah terkikis rasa sosialnya, akan survive dengan cara beradaptasi dengan kemampuan dan sisa-sisa integritas masing-masing. Spektrum survival bangsa ini, begitu lebar, dan kebanyakan beradaptasi dengan pola hidup bangsa koruptor ini. Melakukan pencurian, perampokan, penipuan, penggelapan, memperkaya diri, dengan cara yang sehalus-halusnya, sampai dengan cara yang benar-benar nampak bentul bentuknya. Anda koruptor bukan ? Anda termasuk yang mana ? Jujur saja. Masih mujur kalau anda termasuk koruptor yang tidak kentara, susah pembuktiannya. Anda masih bisa menikmati hasil dengan tenang, bahkan masih dibilang bersih. Tergantung keberanian dan mental mencurinya. Foto dari Google

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline