Badminton lovers di Indonesia sedang kesal dengan hasil yang didapat di olimpiade Paris 2024. Hal ini lantaran Indonesia gagal meraih medali. Di sektor ganda putri tersingkir lebih awal lantaran Apri/Fadia tak memetik satu kemenangan pun.
Padahal, di olimpiade edisi sebelumnya, ganda putri Indonesia berhasil mempersembahkan emas dari Greysia/Apri.
Harapan Indonesia masih ada di sektor tunggal putra sebetulnya. Ada Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting yang juga jadi andalan Indonesia.
Namun, keduanya juga gagal melaju ke babak 16 besar. Jojo kalah dari Lakhsya Sen. Melihat permainan Jojo yang kurang greget menyebabkan penonton gregetan. Sebab, di gim kedua saja Jojo sempat kehilangan enam poin beruntung.
"Saat poin berjalan ketat, kesalahan saya di angka-angka terakhir gim pertama sangat krusial. Sementara, di gim kedua dia lebih percaya diri. Saya sudah coba untuk berani lebih menekan tapi beberapa kali pukulan saya melebar," kata Jojo.
Sementara itu, sedikit ada asa pada Ginting meskipun gimana pertama kalah dari Toma Popov, karena gim kedua menjadi milik Ginting. Sayangnya, di gim ketiga Ginting panen eror. Sedekah poinnya jadi kemenangan mudah bagi Popov.
"Toma bisa lebih all out, lebih nekat dan bisa terus menekan terutama di gim ketiga. Ketika saya mencoba lebih tenang, tekanan dia tidak bisa saya netralkan dengan maksimal."
Teranyar, pasangan ganda putra badminton Indonesia Fajar/Rian kalah dari wakil Cina Liang/Wang dengan skor 22-24 dan 20-22. Dengan demikian hanya tersisa satu harapan Indonesia lewat tunggal putri Georgia Tunjung.
Dengan kekalahan Fajar/Rian, ini membuat
Indonesia belum pernah memenangkan sekeping medali warna apa pun dari sektor ganda putra di Olimpiade sejak Markis Kido dan Hendra Setiawan memenangkan medali emas di Olimpiade Beijing 2008.