Alasan mengapa laki-laki meninggalkan hobi setelah menikah
Sebelum menikah saya rutin olahraga keras seperti sepak bola, futsal, bola voli, badminton dan lainnya. Apalagi saat saya menjadi pembina di sebuah sekolah berbasis pesantren. Hampir setiap hari saya main futsal. Karena berbarengan dengan siswa main futsal juga. Tidak ada kata lelah. Justru kalau tidak futsal badan pegal-pegal.
Saya juga main sepak bola lapangan besar rata-rata per minggu sekali atau sebulan sekali. Kelihatannya sepak bola lapangan besar semakin menguras tenaga karena lari dalam jarak jauh.
Beberapa olahraga rutin saya lakukan. Hingga akhirnya saya menikah dan satu persatu olahraga itu ditinggalkan. Tentu ada sebabnya.
Setelah menikah saya masih main futsal. Seperti biasanya, mainnya malam hari. Tapi frekuensinya sepekan sekali. Jadi sepekan sekali pula saya meninggalkan istri. Ya, istri di rumah saja. Sendiri saja.
Setelah punya anak, untung istri sama anak-anak. Tapi lama dipikirkan, setelah menikah rasanya nggak enak sering meninggalkan istri, apalagi ketika sudah punya anak, nggak enak meninggalkan mereka. Sudahlah pagi sampai sore ditinggal pergi, masak iya malamnya ditinggal pergi lagi.
Juga ingat bahwa sangat penting waktu bareng keluarga. Makanya harus sering berinteraksi dengan keluarga. Banyak main dengan anak.
Semakin hari semakin berkurang saja hobi. Jika sekarang satu bulan sekali bukan hal aneh. Kadang malah dua bulan sekali. Misalnya sedang ada jadwal main eh tiba-tiba ada keperluan keluarga, anak minta main, atau dikejar deadline.
Banyak hal itu yang sering membuat batal pergi main menyalurkan hobi. Padahal jadwal sudah disiapkan jauh-jauh hari eh bisa saja mendadak putar haluan. Bahkan ini terjadi bisa dalam hitungan jam atau menit saja. Mendadak batal.
Ini berlaku di semua hobi. Baik hobi olahraga maupun bukan olahraga. Misalnya mancing, naik gunung, motor/sepeda, dan petualangan. Nah, apalagi naik gunung, yang pasti membutuhkan waktu lebih lama ketika melakoninya. Ke lokasi tujuan bisa berhari-hari. Jadi semakin lama meninggalkan keluarga..