Saya bertanya pada seorang santri yang mau divaksin. "Biar terhindar dari Covid-19, Pak. Makanya saya mau vaksin. Biar jalan ke mana-mana juga diizinkan kalau sudah vaksin," jawab seorang santri.
Beberapa waktu lalu saya tergabung dalam satgas Covid-19 di lingkungan pondok pesantren (ponpes) Al Qudwah di kabupaten Lebak Provinsi Banten. Vaksinasi di ponpes ini bahkan mendapat apresiasi dari Kepala PKM Kalanganyar, H. Rapei. SKM, MA.
Ada dua hal yang diapresiasi. "Pertama, pihak pesantren yang meminta dilakukan vaksinasi. Artinya, kesadaran agar divaksin ini sangat baik. Kedua, jumlah santri yang divaksin sangat banyak," katanya.
Sedikitnya 230 santri yang mendapat vaksinasi tahap satu pada Agustus lalu. Kemudian tahap dua pada awal September ini dengan jumlah peserta vaksin yang bertambah karena guru juga ikut vaksinasi.
Saya kebagian bidang humas dalam satgas Covid-19 ini. Kegiatan vaksinasi berjalan lancar dan meriah. Kepala PKM daerah setempat datang. Juga ada Bintara Pembina Desa (Babinsa), bahkan bapak Camat juga hadir. Orang nomor satu di kecamatan itu hadir bersama rombongan.
Acaranya resmi. Ada beberapa sambutan. Yang memberikan sambutan adalah ketua yayasan, kepala PKM, dan bapak camat.
Ketua yayasan mengatakan vaksinasi sangat penting untuk mencegah penularan Covid-19. Vaksinasi merupakan tindakan preventif, sebagai ikhtiar agar terhindar dari penularan virus Covid-19.
Kegiatan berjalan lancar. Hampir tidak ada kendala. Begitu juga dengan vaksinasi tahap dua. Jumlah tenaga kesehatan yang diturunkan banyak. Maka kegiatan vaksinasi berjalan lancar. Vaksinasi kedua diadakan pada hari Jumat.
Tapi hal ini tidak mengurangi antusiasme santri untuk melakukan vaksinasi kedua. Pelayanan ponpes sangat bagus. Ponpes menyediakan makanan ringan untuk santri yang sudah divaksin.
Saya angkat topi untuk santri-santri itu. Seumuran belasan tahun sudah berani divaksin. Tidak takut jarum suntik.