Lihat ke Halaman Asli

Layang Rasa....Rasa melayang

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

semula semuanya tampak begitu terang, mentari pun menyilaukan

awan bergumpalgumpal memutih kapas , bagai sekumpulan  angsaangsa beterbangan

angin bersiur menggoda daundaun kelapa tuk bersinggungan seakan bergandeng tangan

semula alangkah indah memikat rasa dan ku enggan tundukkan kepala  melepaskannya

maka, terbanglah layanglayang rasaku sepanjang benang kuluncurkan

menembus megamega melanglang biru langit seluas pandangan

gemulai, mengibas ekor bersaing angsaangsa awan

namun luruh segumpal bulu sayap , melayang dan jatuh di hampar rerumputan

layanglayang rasa terputus di ujung cakrawala pandangan

terhempas menghunjam tajam di pelataran dan di sudutnya  sejumput  awan terselip telanjang

kuraih layanglayangku....kugulung benang...desir angin siang memahami itu

hingga nanti, ketika datang kembali angsa awan mengundang sanggamai siang




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline