Lihat ke Halaman Asli

Sunu Purnama

Pria sederhana yang mencintai dunia sastra kehidupan.

Jogja Benteng Proklamasi

Diperbarui: 28 Februari 2016   23:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Terlihat anak-anak sedang memulai melukis dan mewarnai dengan latar belakang "Jogja Benteng Proklamasi""][/caption]Serangan Umum 1 Maret 1949 merupakan sebuah tonggak perjuangan dalam masa perang kemerdekaan saat melawan kembalinya penjajah Belanda.

Kemenangan perang gerilya ini merupakan sebuah penyemangat tentang keberadaan Indonesia sebagai sebuah bangsa yang masih muda dalam usia kemerdekaannya.

Lomba Melukis dan Mewarnai

Dalam rangkaian memperingati semangat juang tersebut Museum Benteng Vredeburg menggelar beberapa acara menarik mulai tanggal 1-6 Maret 2016, salah satunya adalah Lomba Melukis dan Mewarnai Tingkat SD dan TK se-DIY dengan Tema "Perjuangan".

Diikuti oleh sekitar 1300 anak-anak di seluruh DIY, ini merupakan sebuah hal yang bagus sekali untuk mengenalkan semangat dan nilai-nilai perjuangan bagi generasi muda Indonesia masa depan.

Sebuah antusiasme yang hebat dari perkiraan panitia yang menargetkan sekiar 1000 anak sebagai peserta.

Kreatifitas serta semangat mereka sejak kecil mulai dibina untuk menyadari serta menghargai para syuhada, para pahlawan yang rela berkurban bagi tanah air yang tercinta.

Mengali Nilai Luhur

Media lukis dan mewarnai dipandang sebagai sebuah alat yang bagus dan efektif untuk dapat menanamkan nilai-nilai luhur semangat juang Yogyakarta sebagai kota Revolusi kepada generasi penerus bangsa ini.

Sebuah revolusi pada saat ini adalah bukan menghancurkan lewat bedil dan bambu runcing, namun bagaimana melukis tatanan Indonesia menjadi negara yang maju dan besar lewat pengetahuan dan kerja keras bersama. Namun tetap mempunyai semangat juang untuk menghadapi semua tantangan zaman.

Sebuah perjuangan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Dalam rangka inilah anak-anak usia muda perlu mendapatkan warisan yang telah ditinggalkan oleh para pejuang seperti Jendral Sudirman, Sri Sultan Hamengkubuwana ke IX, Muhammad Hatta, Soekarno dan lain-lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline