Manusia adalah makhluk sosial, yang artinya setiap individu membutuhkan individu lain di hidupnya. Meskipun satu individu mengatakan dia sanggup hidup tanpa bantuan dari yang lain. Nyatanya tidak ada yang benar-benar bisa hidup tanpa koneksi dan berinteraksi dengan individu lain. Sama halnya dengan saya, sebagai makhluk sosial saya memiliki teman-teman yang banyak dan berasal dari suku yang berbeda satu sama lain.
Selama menjalani masa SMA, sahabat-sahabat saya secara tidak langsung mengajarkan saya caranya untuk menghargai dan menghormati perbedaan yang ada ketika bersosialisasi. Seperti ketika saya dan ketujuh sahabat saya ingin hang out, tetapi malam itu sedang bulan purnama. Sehingga satu dari sahabat saya yang berasal dari Bali harus melaksanakan ibadah purnama dan kami merencanakan kembali untuk esok harinya. Ini hanya contoh kecil bahwa sahabat-sahabat saya juga berperan dalam pendewasaan serta kesadaran saya untuk menghargai kebudayaan orang lain.
Memiliki teman-teman yang berbeda suku budaya mengingatkan saya ada banyak sekali bahasa daerah masing-masing yang dimiliki. Sehingga akan menyulitkan untuk berkomunikasi jika setiap orang memakai bahasa daerahnya sendiri. Namun, tidak menutup kesempatan untuk saling mengajarkan bahasa asalnya kepada teman-temannya yang lain untuk mengenalkan dan tetap melestarikan bahasa itu sendiri.
Dalam kehidupan serba modern seperti sekarang ini, sebagian orang mulai meninggalkan budaya karena merasa sudah kuno. Karena itu pengajaran untuk pembelajaran Suku Bangsa Indonesia sangat penting untuk mengingatkan kepada generasi selanjutnya betapa beragamnya Indonesia. Bukan karena sudah kuno atau masih trendingnya tetapi untuk tetap menjaga supaya budaya Indonesia tidak hilang begitu saja termakan waktu atau diakui oleh bangsa lain.
Oleh karena itu, untuk tetap menjaga kebudayaan Indonesia yang beragam ini bisa dimulai dari hal kecil serta diri sendiri. Seperti tidak merendahkan kebudayaan orang lain dan merasa paling tinggi dan hebat diantara lainnya. Karena sikap seperti ini bisa memecah belah kesatuan Indonesia yang berisi dengan perbedaan-perbedaan yang indah. Sayapun tertarik untuk belajar Bahasa Inggris menggunakan materi berbasis multibudaya Indonesia.
Sebagai calon guru, salah satu hal yang akan dilakukan adalah membantu menyelesaikan masalah siswa yang berbeda pendapat. Tentu hal ini tidaklah mudah, mengingat setiap individu memang memiliki jalan pikiran yang berbeda. Tetapi, perbedaan pendapat ini bukanlah suatu alasan untuk terpecah belahnya hubungan pertemanan. Saya akan mendengarkan penjelasan dari kedua belah pihak kemudia terus mengingatkan perbedaan pendapat adalah hal yang biasa dan bukanlah hal yang harus dibesar-besarkan sehingga muncul perselisihan.
Sebagai warga negara Indonesia yang beragam akan suku dan budaya, menjaga persatuan dan kesatuan adalah hal yang sangat penting dilakukan. Dengan saling menghormati dan menghargai untuk hidup bersama dalam perbedaan yang rukun. Terciptanya toleransi membuat kehidupan bersosial selalu penuh kasih. Serta tidak ada rasa iri dan dengki sehingga tidak ada yang harus mati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H