Lihat ke Halaman Asli

Faktor Terpilihnya Abu Bakar Sebagai Khalifah Setelah Nabi

Diperbarui: 22 September 2022   19:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setelah wafatnya Rasulullah SAW, umat muslim dihadapkan kepada suatu yang berwujud krisis konstitusional. Nabi Muhammad SAW, dan tidak menetapkan undang-undang pelaksanaan, bahkan tidak juga menciptakan suatu dewan dalam jalinan majelis kesukuan. Namun setelah wafatnya Rasulullah, pengisian kursi kepemimpinan dipilih melalui kapabilitas yang dimiliki seseorang bukan hanya dilihat dari keturunan Rasulullah. Konsep peralihan kepemimpinan dahulu tidak dikenal oleh bangsa Arab, kecuali jika seorang pemimpin tersebut memiliki keturunan laki-laki.

Sebelum ditunjuknya Abu-Bakar sebagai khalifah, para sahabat berkumpul di Tsaqifah Bani Saidah untuk dapat membicarakan prosesi pergantian kepemimpinan pasca wafatnya Nabi Muhammad SAW. Pemuka Anshar al-Hubab bin Munzhir bin al-Jamuh berorasi untuk dapat menjadikan kaum Anshar sebagai khalifah. 

Ditengah perdebatan itu Abu Bakar segera mengajukan dua calon khalifah: Abu Ubadah bin Jarrah dan Umar ibn Khattab, dengan memegang kedua tangan mereka agar kaum Anshar menjaga persatuannya dan menghindari perpecahan. Namun beberapa pemuka kelompok khawatir jika Umar yang terpilih karena melihat dari wataknya yang keras, sedangkan jika Abu Ubadah kedudukannya belum memiliki pengaruh kuat dari kaum muslim. Ditengah kebingungan itu Umar memberhentikan perdebatan dan dengan lantang membai'at Abu Bakar lalu diikuti oleh Abu Ubadah.

Adapun dua faktor yang mempengaruhi terpilihnya Abu Bakar sebagai khalifah:

  • Pendapat umum mengatakan bahwasanya khalifah harus terpilih dari kaum Quraisy, pendapat ini dilandasi hadits al-aimmah min Quraish.
  • Sahabat berpendapat bahwa Abu-Bakar merupakan tokoh yang memiliki beberapa keutamaan sehingga pantas membuat dirinya menjadi khalifah.

Setelah melewati proses Panjang dalam menentukan khalifah setelah Rasulullah, Abu Bakar menyampaikan pidato pertamanya dihadapan seluruh masyarakat muslim, Adapun yang disampaikab beliau

  • Memelihara syariat Allah dan mewujudkan kedaulatan
  • Memlihara syariat Allah dan mewujudkan kedaulatan
  • Hendaknya memerangi ketidakadilan
  • Memberi perhatian kaum lemah dan kuat
  • Membangun oposisi yang konstruktif

Daftar Pustaka

Hasaruddin. (2018). Pergolakan Politik Umat Islam. Makassar: Pusaka Almaida Makassar.

Iqbal, A. (2000). Diplomasi Iqbal. Lahore: Qaumi Press.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline