Lihat ke Halaman Asli

sunarto

Kasi Kurikulum SD Dinas Pendidikan Kab. Banjarnegara

Tahun Ajaran Baru 2020/2021 Banjarnegara Jalankan "Kurikulum Bantu Orangtua di Rumah"

Diperbarui: 7 Juli 2020   22:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sejak Virus corona disease 2019 (COVID-19) merambah sampai ke Indonesia sejak Maret 2020 hingga sekarang anak tidak bisa lagi merasakan pelajaran di sekolah. Semua negara di dunia mengambil langkah untuk "meliburkan" anak sekolah demi keselamatan dan menjaga penularan Pandemi Covid-19 semakin cepat meluas. Sebagai gantinya anak-anak sekolah melakukan  proses belajar di rumah atau home leraning.

Home learning bukanlah perkara mudah bagi guru dan siswa menjalaninya. Banyak kendala yang dijumpai oleh guru dan siswa dalam menjalani home learning. Mulai kendala sarana prasarana seperti tidak semua wilayah terjangkai jaringan internet dan listrik, tidak semua  wali murid memiliki handphone android, bahkan tidak semua guru juga bisa memiliki fasilitas tersebut. 

Kendala SDM guru juga mempengaruhi pelaksanaan home learning, karena ternyata banyak guru kurang freandly terhadap teknologi informasi. Selain kendala di atas, yang lebih utama adalah tidak adanya panduan home learning baik dari kurikulum atau target materi, model pembelajaran maupun penilaian pembelajarannya.

Bagi sekolah yang bisa menjalani pembelajaran on-line ternyata mendapati masalah baru. Ketika semua guru memberikan tugas kepada siswa untuk belajar di rumah secara on-line dengan pengendalian dan tagihan-tagihan tertentu ternyata hasilnya tidak seperti yang dibayangkan. Kebanyakan anak justru tidak menikmati kebersamaannya dengan keluarga di rumah. 

Mereka larut menyendiri di kamar mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh para gurunya. Bahkan mungkin sangking padatnya tugas ditambah jaringan internet yang tidak lancar justru berakibat tidak ada komunikasi sama sekali dengan keluarga di rumah. Anak-anak lebih sensitif dan mudah marah gara-gara diingatkan untuk sekedar sholat atau mandi saja karena dateline tugas yang diberikan guru.

Tahun ajaran baru secara resmi akan dimulai pada pertengahan bulan Juli 2020. Sementara Kabupaten Banjarnegara sampai saat ini masih termasuk ke dalam Zona merah. Dengan demikian, di Kabupaten Banjarnegara ketika  tahun ajaran baru 2020/2021 dimulai otomatis belum bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka di sekolah. Kabupaten Banjarnegara masih harus melaksanakan belajar di rumah atau home learning sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan.

Melihat fenoma tersebut Kabupaten Banjarnegara mulai tahun ajaran baru 2020/2021 akan menjalankan "kurikulum membantu orangtua di rumah". Seluruh program belajar siswa di rumah diskenario untuk membantu pekerjaan orang tua di rumah. Setiap minggu sekolah akan memberikan tugas  membantu orang tua di rumah dengan proyek yang berbeda-beda. Minggu pertama misalnya proyek menyapu dan bersih-bersih rumah, minggu kedua menyiram dan merawat tanaman, minggu ketiga mencuci pakaian dan sebagainya.

Ketika anak menjalani proyek menyapu dan bersih-bersih rumah misalnya guru memberikan lembar kerja yang harus dikerjakan siswa sesuai Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang harus ajarkan kepada siswa. Dalam proyek menyapu dan bersih-bersih rumah tersebut siswa bisa belajar tentang agama misalnya tentang hadist "kebersihan sebagian dari pada iman". 

Matematika siswa bisa belajar menghitung luas rumah, jumlah keramik, harga keramik dan sebagainya. Bahasa Indonesia siswa bisa belajar untuk membuat laporan tentang proyek kebersihan rumah mulai dari perencanaan, lokasi, pelaksanaan, hasil dan sebagainya. Pendidikan Kewarganegaraan siswa bisa belajar tentang hak dan kewajiban anggota keluarga di rumah, IPA siswa bisa belajar tentang lingkungan biotik-abiotik, IPS siswa bisa belajar tentang pembagian tugas di rumah, SBDP siswa belajar tentang hasta karya membuat kemoceng atau sapu. Setiap hari anak cukup mengerjakan tugas untuk satu atau maksimal dua mata pelajaran saja dari proyek tersebut.

Model kurikulum membantu pekerjaan orang tua di rumah ini tentu akan sangat mengasyikkan bagi anak dan orang tua. Selain ringan untuk siswa, orang tua akan merasakan manfaat yang besar kebersamaan mereka dengan anaknya di rumah. Anak cukup mengerjakan 1 jenis proyek selama seminggu. 

Walapun satu jenis proyek dalam seminggu, namun demikian dalam seminggu itu materi dalam semua mata pelajaran bisa terjangkau. Yang melegakan lagi selama seminggu siswa menjalani tugas proyek tersebut tidak perlu menggunakan HP atau on-line di rumah. Semua tugas cukup dilaksanakan secara off-line dan langsung in-action di rumah bersama keluarga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline