Lihat ke Halaman Asli

Sunarto Aloysius

belajar membaca dan menulis

"Murderous Red and Black"

Diperbarui: 4 Januari 2018   08:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

MURDEROUS RED AND BLACK

(Merah dan hitam yang mematikan)

Malam itu, disebuah hutan terlarang, disaat rembulan menyinari sudut bintang. Kunang-kunang membelah belantara rimba dan suara tak menyenangkan dari hewan liar memenuhi ruang yang gelap nan sepi, terlihat semua makhluk dari dimensi yang berbeda mulai bebas berkeliaran. Kebanyakan dari mereka memiliki rupa yang menakutkan. Sering kali, para pemburu hantu memanfaatkan waktu emas itu untuk melakukan aksinya. Diantaranya adalah Anna dan Amber. Mereka akan meneiliti sebuah rumah tua. Konon, di rumah itu terdapat mayat hidup dengan wujud rupa menyeramkan. Bagaimana tidak! Wajahnya penuh goresan, pipi kanannya berlubang, mata berwarna merah, bola mata sebelah kiri menghilang, serta mulut yang tek henti-hentinya mengeluarkan cairan berwarna hitam.

Dengan berbekal alat-alat dan keberanian, Anna dan Amber melangkahkan kaki menuju rumah itu. Mereka berdua dianugerahi kemampuan yang berbeda. Anna mampu melihat masa lalu kelam suatu tempat dengan mata batinnya. Sedangkan Amber bisa melihat, berkomunikasi, dan mengontrol gerak gerik mereka yang tak terlihat. Kedua gadis itu perlahan memasuki rumah. Didalamnya dipenuhi dengan tanaman liar dan prabotan rumah yang sudah rusak dimakan usia.

Brak! Terdengar suara benda jatuh. Amber langsung menghidupkan senter ditangannya dan mencari-cari benda yang jatuh ke lantai. Betapa terkejutnya ia melihat salib yang dipenuhi darah terjatuh didekat kursi malas. Ia mengambil salib itu dan bergegas menuruni tangga menuju ruang bawah tanah. "Amber! Lihat ini" panggil Anna sehingga secara otomatis Amber menghentikan langkahnya dan menghampiri Anna. Mereka terbelalak melihat kitab berisikan gambar makhluk mengerikan disertai penjelasan yang dituliskan disampingnya. Sayang sekali, tak ada yang mampu mengerti tulisan tersebut.

Anna memegang kepalanya sejenak kemudian ia jatuh pingsan. Ia dibawa untuk memasuki pintu menuju masa lalu. Alam bawah sadarnya meulai menciptakan gambaran kejadian 73 tahun silam dibantu dengan mata batinnya. Dalam keadaan tak sadar, Anna melihat cahaya putih yang samar-samar mendekati dirinya. Perlahan, cahaya itu menjauh, Anna mengikutinya. Cahaya berhenti tepat didepan pintu. Gadis yang memiliki bola mata berwarna biru ini langsung membuka pintu tersebut. 

Disana, ia melihat sosok gadis bernama Liza dan seorang penyihir yang memakai jubah hitam dengan sebuah kitab ditangannya. Tak henti-hentinya mulutnya mengucapkan mantra yang hanya diketahui oleh dirinya seorang. Sementara itu, Liza terikat disatu pohon beringin yang tersulut api. Perlahan-lahan, api itu membakar tubuhnya. Ia menjerit dan menangis karena kesakitan. "Don't make a noise, Bitch" sang penyihir membentak sambil menusukkan paku ke pipi kanan Liza. "No, someone! Please help me. Help!" Jeritan gadis itu sambil menahan kesakitan dan tubuhnya bersimbah darah dan sang penyihir  melanjutkan membaca mantra. Tak lama, bibirnya berhenti berucap. Sontak, Liza berubah menjadi makhluk mengerikan mengerikan persis seperti yang ada dirumah ini.

"Jika seseorang menatap warna merah di matamu dan terkena cairan hitam yang keluar dari mulut kotormu itu, maka dalam waktu 10 menit, orang itu akan beralih menjadi sepertimu" ujar penyihir itu. Tujuannya melakukan semua iniadalah untuk menambah pasulkan dan menyerang Ratu Mia, pemilik atau penguasa wilayah ini. Setelah itu, penyihir dapat menguasai seluruh negeri. Namun, ekspektasi tak sejalan dengan realita. Liza mempengaruhi semua orang yang menjadi 'targetnya' untuk menghancurkan Mary de La Vrouw, si penyihir. Akhirnya, Liza bersama 12 orang lainnya memusnahkan Mary. Orang yang mampu mengembalikan keadaan seperti semula kini telah sirna. Setelah 13 tahun kasus ini berlangsung, Ratu Mia bertindak dan kemudian menempatkan ketigabelasan dari mereka ke dalam peti mati. Kasus mematikan ini diberi nama 'murderous red and black (merah dan hitam yang mematikan)'         'Merah' diambil dari warna mata meraka dan 'hitam' diambil dari cairan yang keluar dari mulut mereka. Sebelum itu, ada suara misterius yang berbicara kepada Anna bahwa "Kristal dan jubah ada diruang bawah tanah, kitab terdapat dilaci jangan membuka atau membaca halaman 13, 57, 99, 33, 73, 9, 666, 999".

Selang beberapa menit, Anna terbangun dan melihat Amber membaca sebuah kitab. "Amber! Jangan dibaca halaman 13, 57, -," perkataan Anna terputus "Kenapa? Halaman 13 sudah kubaca, isinya Murderous Red and Black" ujar Amber dengan santainya (tiba-tiba isi kitab ini berubah menjadi bahasa Inggris). "Oh tidak, kau membangkitkan mereka" keluh Anna dengan suara lantang. Anna bergegas mengambil ponsel dikantongnya dan menelepon Kris.

Kris   : Hallo?!

Anna : Hallo, Kris! Cepat datang kerumah tua yang kita bicarakan kemarin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline