nama asli Sholikulhadi S Ag SPd ( Engk.), SHi, penulis artikel, puisi, essey, journal ilmiyah, kajian filsafat, humaniora dan politik, Lulusan pokdok pesantren Assalaam sukoharjo Pabelan Surakarta 1991, IAIN Sunan kalijaga yogyakarta jurusan Filsafat Timur (AF-1) lulus 1996, mengikuti tour citizen journalist Philipina, ILO -IPEC, KMPD yogyakartan HMI INSAN CITA Pancasila, Resimen mahasiswa Mahakarta IAIN Sunan KALIJAGA Yogyakarta ( 1991-996 ) Staf pengajar SMP A-lfalah Pati, MA PPKP Darul M'la Pati, Mengabdi di SMP2 Winong Pati 2003-2008 , SMK Permata Nusantara Gabus 20010-2013 , mengangur nggur 2014-2017 , mencermati persoalan sosial budaya , pemerintahan , politik , kemanusiaan (HAM), Penceramah, Pemakalah , pemandu dan perami wisata Alam dan pemotivator Bergabung 05 Februari 2017...Bratapos Media 2019-2020
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
anakku ( massayu) | dokpri
Aku baru saja baca tulisan ada alasan mengapa tak ingin punya keturunan.Tak mau punya anak ..tetaPI SEMUA ANAK ADALAH ANAK-ANAKKU..ANAK zAMAN .
Aku suka dengan alasan yang diajukan.
Dan secara orang yang beranak pinak banyak, SEMULA aku bisa merasakan "keberatan" itu.
Betapa membesarkan anak banyak sepenuh tanggung jawab itu tidak ringan. Jangan lakukan. Berat.
Biar aku saja. yang memikul tanggungjawab kalian yang nggek mau tanggung jawab..bawa kesini semua anakmu
Namun saat melihat keluarga jumbo yang anaknya belasan dan "sukses" hingga sering nongol di tivi itu, kok mereka bisa ya. Itulah seninya.
Tiap orang punya cara.
Tuhan lebih punya cara dalam memandaikan umatNya.
Satu hal yang menarik. Bisa "ngopeni, ngayomi dan makani anak-abnak mereka " anak tanpa harus bikin sendiri. Aku lebih suka membuatnya tanpa harus jadi anak. Karena yang begitu sungguh nikmat.
Namun bagiku lima anak hasil kolaborasi dengan nyonya adalah anugerah.