Lihat ke Halaman Asli

Sunar Sandang

nama asli Sholikulhadi S Ag SPd ( Engk.), SHi, penulis artikel, puisi, essey, journal ilmiyah, kajian filsafat, humaniora dan politik, Lulusan pokdok pesantren Assalaam sukoharjo Pabelan Surakarta 1991, IAIN Sunan kalijaga yogyakarta jurusan Filsafat Timur (AF-1) lulus 1996, mengikuti tour citizen journalist Philipina, ILO -IPEC, KMPD yogyakartan HMI INSAN CITA Pancasila, Resimen mahasiswa Mahakarta IAIN Sunan KALIJAGA Yogyakarta ( 1991-996 ) Staf pengajar SMP A-lfalah Pati, MA PPKP Darul M'la Pati, Mengabdi di SMP2 Winong Pati 2003-2008 , SMK Permata Nusantara Gabus 20010-2013 , mengangur nggur 2014-2017 , mencermati persoalan sosial budaya , pemerintahan , politik , kemanusiaan (HAM), Penceramah, Pemakalah , pemandu dan perami wisata Alam dan pemotivator Bergabung 05 Februari 2017...Bratapos Media 2019-2020

Urgensi Peningkatan Mutu Guru di Indonesia

Diperbarui: 15 Agustus 2017   19:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Peningkatan Mutu Guru

Dalam salah satu wacana  Seminar pendidikan  di sebuah Universitas Islam ,penulis  menaruh  sebuah harapan  besar kepada  para Guru ,bahwa dengan semangat  professionalisme, guru hendaknya  senantiasa konsisten dalam mengemban tugas professional di era global dan di tengah arus derasnya gelombang globalisasi ini agar peserta didik dalam mengarungi luatan ilmu tidak hanya mengetahui ilmu dan pengetahuan dan agama. Kecuali itu, diharapkan agar para peserta didik memiliki keterampilan, keahlian (lifeskill) khususnya dalam bidang-bidang sains dan teknologi yang menjadi karakter dan ciri globalisasi yang pada gilirannya menjadikan mereka memiliki dasar-dasar competitive advantage dalam lapangan kerja, sebagaimana dituntut di era globalisasi.

Tulisan singkat ini menjadi salah satu gambaran global betapa ugennya  Upaya  meningkatkan professionalitas guru dimasa mendatang , dalam rangka mencari eksistensi sebagai guru di tengah arus globalisasi. Globalisasi akan menjadi tantangan tersendiri bagi para guru, terlebih yang telah memperoleh legalitas pengakuan akan professionalitas keguruannya, yaitu sertifikat guru. Apabila guru tidak siap menghadapinya maka akan diterjang, dan jika tidak mampu menyesuaikan diri maka akan menjadi orang tidak berguna dan hanya akan menjadi penonton.

Menghadapi tantangan demikian, diperlukan guru yang benar-benar profesional. Dalam konteks ini Makagiansar menawarkan empat kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru guna menghadapi era global, yaitu kemampuan antisipasi, kemampuan mengenali dan mengatasi masalah, kemampuan mengakomodasi, dan kemampuan melakukan reorientasi. Kecuali itu seorang guru harus mempunyai kompetensi generic (generic competences): keterampilan mengatur diri (managing self skills), keterampilan berkomunikasi (communicating skills), kemampuan mengelola orang dan tugas (ability of managing people and tasks), kemampuan mobilisasi pengembangan dan perubahan (mobilizing innovation and change).12 Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta semangat kompetitif juga meruapakan hal penting bagi guru-guru yang profesional karena diharapkan mereka dapat membawa atau mengantarkan peserta didiknya mengarungi dunia ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memasuki era global yang melek ilmu pengetahuan dan teknolog, dan sangat kompetitif.

Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi oleh guru yang profesional bukanlah pengetahuan yang setengah-tengah tetapi merupakan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tuntas, karena ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri berkembang dengan cepat. Guru yang tidak mempunyai ilmu pengetahuan yang kuat, tuntas dan setengah-setengah akan tercecer dan tidak mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ia akan berada jauh di belakang, dan akhirnya akan tertinggal dari profesinya.

Dalam upaya meningkatkan kualiatas pengajaran, guru dengan profisionalitasnya harus bisa mengembangkan tiga intelejensi dasar peserta didik, yaitu, intelektual, emosional, dan moral. Tiga unsur tersebut harus ditanamkan pada diri peserta didik sekuat-kuatnya agar terpatri di dalam dirinya. Kecuali itu guru harus memperhatikan dimensi spiritual siswa.

Guru yang bermutu ialah mereka yang dapat membelajarkan siswa secara tuntas, benar dan berhasil. Untuk itu guru harus menguasai keahliannya, baik dalam disiplin ilmu pengetahuan maupun metodologi mengajarnya. Setidaknya ada empat prasyarat bagi seorang guru agar dapat bekerja professional, yaitu:
1. kemampuan guru mengolah/ menyiasati kurikulum,
2. kemampuan guru mengaitkan materi kurikulum dengan Iingkungan,
3. kemampuan guru memotivasi siswa untuk belajar sendiri, dan
4. kemampuan guru untuk mengintegrasikan berbagai mata pelajaran menjadi kesatuan konsep yang utuh.

Di era global karakteristik guru harus jelas dan tegas dipertahankan antara lain adalah:
1. Memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang kuat, tuntas dan tidak setengah-setengah,
2. Memiliki kepribadian yang prima, dan
3. Memiliki keterampilan untuk membangkitkan minat peserta didik kepada ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sementara Tilaar memberikan empat ciri utama agar seorang guru masuk dalam kategori guru yang professional, yaitu:
1. Memiliki kepribadian yang matang dan berkembang,
2. Memiliki keterampilan untuk membangkitkan minat peserta didik,
3. Memiliki penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kuat, dan
4. Sikap profesionalnya berkembang secara berkesinambungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline