Lihat ke Halaman Asli

Sunarni Sunarni

Kepala Sekolah

Budaya Literasi Jum'at Berbasa jawa

Diperbarui: 15 Agustus 2024   17:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Edited via Canva

Bahasa Jawa termasuk budayanya merupakan salah satu identitas  bangsa  Indonesia. Di zaman yang serba canggih ini, budaya dan Bahasa Jawa mulai luntur terkikis oleh zaman. Penyebabnya bisa bermacam-macam, karena banyak generasi muda yang kurang memahami keaslian Bahasa Jawa itu sendiri. Selain itu, maraknya penggunaan  bahasa gaul dan bahasa asing yang membuat Bahasa Jawa terkikis oleh keadaan, juga dari orangtua yang menggunakan Bahasa Iindonesia sebagai bahasa pengantar sehari -- hari.


Pengenalan Bahasa Jawa sejak dini pada anak perlu dilakukan guna melestarikan budaya Jawa. Di dalam Bahasa Jawa terkandung nilai moral, nilai karakter yang berkaitan dengan sopan santun dan unggah ungguh dalam berkomunikasi dengan orang lain. Kaum muda harus mempunyai minat untuk melestarikan Budaya Jawa. Hal itu dimulai dengan pengetahuan tentang budaya Jawa dalam masyarakat. Masyarakat harus memiliki peranan yang penting dalam melestarikan budaya mereka. Kemudian mereka akan terbiasa berbahasa Jawa dengan lancar dan benar. Sehingga, Bahasa Jawa bisa tetap terjaga dan dilestarikan.


Kaum muda harus memperoleh gambaran seutuhnya mengenai peranan pembelajaran Bahasa Jawa dalam pelestarian budaya Jawa dengan menggali informasi dari buku-buku dan pembelajaran di sekolah untuk memberikan pengetahuan terutama kepada para generasi muda agar memahami pentingnya peran Bahasa Jawa dalam melestarikan budaya Jawa.


Bahasa Jawa merupakan salah satu bahasa daerah yang dituturkan oleh masyarakat khususnya di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Yogyakarta. Bahasa Jawa memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan orang Jawa karena mengandung nilai budaya luhur orang Jawa ( identitas ). Pembelajaran Bahasa Jawa di Sekolah Dasar dan Menengah merupakan sarana pendidikan karakter. Menurut kurikulum muatan lokal, mata pelajaran Bahasa Jawa sekarang menjadi mata pelajaran wajib. Sangat penting untuk mengajarkan bahasa Jawa sejak dini, karena pembelajaran bahasa Jawa digunakan untuk memelihara  nilai-nilai budaya, membimbing siswa untuk berkembang di lingkungan, serta membangun dan memperkuat karakter bangsa. Pembiasaan literasi bahasa Jawa setiap hari jum'at di SDN Pelang Kidul 3 diharapkan juga tetap menjaga tradisi dan budaya Indonesia


Menurut Sujarwadi (2010:10), dalam pembelajaran Bahasa Jawa, peserta didik dapat belajar mengenal adanya tata krama, yaitu suatu bentuk kesopansantunan ketika berbicara yang disesuaikan dengan kaidah kemahiran Bahasa Jawa. Kesopanan dalam berbahasa Jawa termasuk dalam kaidah tata krama mengajarkan penutur untuk menghormati lawan bicaranya. Seperti di SDN Pelang Kidul 3  jika siswa ditanya oleh guru lain menjawab menggunakan Bahasa Jawa Ngoko mesti saya tegur dan jika saya tegur secara otomatis dia berusaha menjawab menggunakan Bahasa Jawa Krama walaupun campur aduk dengan Ngoko maupun Bahasa Indonesia tetapi juga disertai dengan sikap menghargai.


Perkataan tidak boleh lepas dari kesantunan, karena dalam budaya Jawa kesantunan akan tercermin dalam pengucapan dan perilaku. Hal ini merupakan bentuk peran yang harus diajarkan di sekolah dengan menyediakan fasilitas dan suasana belajar yang menyenangkan untuk mengasah kemampuan berbahasa peserta didik. Adanya pembelajaran  bahasa Jawa diharapkan dapat menghasilkan generasi muda Jawa yang dapat melatih keterampilan berbahasa sesuai kaidah bahasa, sekaligus menunjukkan kepribadian sebagai orang Jawa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline