Lihat ke Halaman Asli

Sunardi

Saya suka menulis dan fotografi

Jika Orang Bodoh Jadi Bos

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang tak berilmu mempekerjakan orang berilmu; Orang tak punya skill mempekerjakan orang yang punya skill.

Artinya, orang bodoh jadi bos. Tetapi, bisakah sukses menjadi bos menjalankan usaha tanpa belajar?

Ada cerita dari teman olnine di Fcebook. Dia share pengalamannya bahwa ia memulai usaha bermodal berani alias nekad. Di awal-awal, usahanya berjalan lancar, ia mendapatkan banyak uang. Tetapi, mungkin Tuhan hendak mengingatkannya. Ia ditimpa musibah dan mengalami kerugian miliaran rupiah. Stress.

Tetapi, musibah tersebut tidak membuatnya terpuruk dalam kesedihan yang berlarut-larut. Ia akhirnya introspeksi diri. Ia sadar bahwa usahanyay memang tidak diurusu dengan serius: tidak ada manajemen yang baik, tidak ada pembukuan yang rapi, ia juga tidak disiplin. "Ternyata aku memang tidak serius menjalankan bisnis," katanya.

Ia bangkit lagi sebagai pebisnis baru, pebisnis dengan ilmu dan semangat belajar: belajar pada pebisnis lain, buku, dll. hingga akhirnya ia raih kesuksesan.

Lalu bagaimana dengan Bos Bodoh?

Apa sebenarnya definisi "Bos bodoh"? Waktu saya masih jadi mahasiswa, sering sekali mendengar motivator merusak konsentrasi belajar mahasiswa dengan iming-iming kesuksesan instant, termasuk iming-iming bahwa kebanyakan bos adalah orang bodoh. Terutama mahasiswa baru, banyak yang mudah tergoda dan mulai malas-malasan belajar. "Buat apa belajar, jika hanya menjadi pekerjanya orang bodoh?" katanya.

Orang yang tidak belajar / orang bodoh / tak berilmu, memiliki karakter:


  1. Tidak tahu aturan
  2. tidak paham etika
  3. tidak tahu manajemen
  4. tidak tahu peluang
  5. dll


Itukah karakter bos bodoh? Saya tidak yakin anda menjawab "Iya".

Berani bermimpi itu harus, tetapi berani menerima fakta dan menjalaninya dengann sabar itu tidak mudah. Mudah saja orang mengatakan, "Aku akan beli mobil tahun depan" padahal sekarang penghasilannya masih Rp 300.000 / bulan, dan masih banyak karakter yang harus diperbaiki, termasuk malas. "Karena tahun depan aku sudah mampu beli mobil, maka kutinggalkan saja kuliahku. Kan sudah kaya. Tak telpon bapak dan ibu, biar mereka siap-siap umroh." Mudah kan. Tetapi, maukah merubah kebiasaan bangun jam 07.00 menjadi jam 04.00, atau maukah merubah kemalasannya menjadi semangat?

Anda perlu iluu untuk merubah diri. Anda perlu ilmu dan petunjuk untuk merubah pola hidup anda. Iya kan?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline