Lihat ke Halaman Asli

masunardi

TERVERIFIKASI

Dosen

Tak Merasa Kehilangan Sampai Ada yang Menemukan…(Contoh Pendidikan Karakter di Jepang)

Diperbarui: 17 Juni 2015   22:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="" align="aligncenter" width="309" caption="Ilustrasi (Sumber: Kompas.com)"][/caption]

Ada yang bilang kadang kita tak merasa memiliki sampai kita kehilangan dan kadang kita tak merasa kehilangan sampai kita menemukannya kembali.  Ini cerita tentang beberapa waktu yang lalu saat mengunjungi Museum batu,Oyamachi di pinggiran Utsunomiya dalam makna denotatif.  Cerita tentang salah satu sikap baik orang Jepang yang layak kita contoh. Setelah bersepeda dengan anak dan istri sejauh  kurang lebih 11 km, kami sampai di patung Dewi Kwan Im yang dalam cerita selalu menjaga kera sakti Sun Go Kong dalam perjalanan ke barat untuk mencari kitab suci. Setelah foto-foto serta jajan es krim kami melanjutkan perjalanan ke Museum Batu (Oya History Museum). Karena sudah jam 11 siang, kami langsung parkir sepeda, beli tiket dan masuk ke museum yang ternyata di dalamnya luar biasa dingin karena terletak di bawah tanah. Gua yang menakjubkan karena terbuat dari pegunungan batu yang dipahat menjadi banyak ruangan layaknya istana dan benteng perang sekaligus membuat capek karena harus naik turun anak tangga yang sangat banyak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline