Kecamatan Landasan Ulin merupakan salah satu sentra pertanian sayur dan hortikultur yang mampu mensuplai persediaan sayuran untuk kota Banjarbaru dan sekitarnya. Salah satu tanaman yang ditanam petani di Landasan Ulin adalah jagung. Setelah dipanen, jagung akan dijual langsung atau dipipil dan dijual dalam bentuk kering. Dari hasil panen tersebut, dihasilkan juga limbah tanaman jagung berupa batang, tongkol, dan kulit jagung. Sampai saat ini, limbah jagung sebagian besar dibuang dan dibakar terutama untuk kulit dan tongkol jagung.
Limbah-limbah pertanina tersebut menginspirasi beberapa dosen Universitas Lambung Mangkurat untuk memanfaatkannya menjadi barang kerajinan yang memiliki nilai manfaat dan nilai ekonomi tinggi. Melalui kegiatan Program Pengabdian Masyarakat Dosen Wajib Mengabdi, Ir. Budi Sutiya, M.P dan Wiwin Tyas Istikowati, S,Hut., M.Sc melatih masyarakat Guntung Manggis untuk membuat berbagai jenis kerajinan dari limbah jagung, misalnya kertas seni, tempat tisu dan tempat air mineral.
Pada kegiatan ini dilakukan dengan menjelaskan dan memperagakan proses pembuatan kertas dari kulit jagung dan menjelaskan proses pewarnaan yang dilakukan sebelum proses pembuatan kerajinan. Kegiatan dipandu oleh salah satu tim pengabdi yaitu Wiwin Tyas Istikowati, Ph.D yang merupakan dosen degan keahlian Teknologi Pulp dan Kertas. Dalam kegiatan ini, tim pengabdi menyerahkan bantuan berupa mesin jahit kepada mitra yang diserahkan oleh ketua pelaksana, Ir. Budi Sutiya, M.P.
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk Tridharma Perguruan Tinggi, dimana tim pengabdi mencoba mengimplementasikan keilmuannya kepada masyarakat untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh mitra. Kegiatan pelatihan yang didanai oleh LPPM ULM ini juga bertujuan untuk menumbuhkan motivasi masyarakat terutama ibu-ibu untuk berwirausaha dan menjadi pribadi yang aktif terkait pemberdayaan wanita untuk mendukung perekonomian keluarga. Pada pelatihan ini, peserta juga dibekali pemahaman tentang cara berwirausaha bagaimana memulai dan mengembangkan bisnis dengan baik. Manajemen operasional juga perlu diperhatikan oleh mitra antara lain pada produk, konsumen, bahan baku, standar mutu produk, sistem pembayaran yang mudah, dan laporan atau pembukuan.
Setelah melakukan pelatihan, tim pengabdi juga melakukan pendampingan kepada mitra secara berkala. Maksud dari pendampingan ini adalah agar mitra tetap konsisten menjalankan usahanya dan motivasi usahanya terus bertumbuh. Kemajuan usaha dalam hal pengetahuan, produk yang dihasilkan, dan manajemen usaha terus dikembangkan sehingga usahanya akan menjadi semakin besar dan dapat dijadikan sumber penghasilan yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan keluarga. Di dalam pendampingan, tim terus membuka komunikasi dengan mitra dan membuat group pengabdian masyarakat yang beranggotakan mitra dan tim pengabdi. Diskusi-diskusi terkait pengembangan usaha dibuka di dalam group dan akan dilakukan rencana pengembangan dengan program selanjutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H