Lihat ke Halaman Asli

Junjung Tinggi Integritas Ilmu

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Proses kegiatan penelitian berawal dari gejala-gejala sosial. Gejala sosial adalah segala sesuatu yang nampak" kata Deden Effendi staf Lembaga Penelitian UIN SGD Bandung saat memberikan materi Persiapan Meraih Kompetensi Karya Ilmiah (Papaer, Book Report dan Penelitian) 1. Kemampuan Studi. 2. Kepribadian pada Orientasi Studi Mahasiswa Baru di Aula Pascasarjana UIN SGD Bandung, Selasa (31/8) Persoalan mendasar yang dihadapi para peneliti pemula berkenaan dengan permasalah yang akan diangkat "Bingung mau ngasih judul apa dalam penelitian. Padahal sebenarnya ia tak memiliki permasalahan yang akan diangkat untuk penelitian" tegasnya "Masalah adalah sesuatu yang dianggap ketimpangan antara seharusnya dan senyatanya. baru setelah ada masalah kita seleksi; Apakah menarik, berguna, ada tidak adanya data dan teori?" jelasnya Saat menjawab pertanyaan tentang propesionalisme seorang peneliti, ia menuturkan "Hal harus dikuasai seorang penelitia adalah data, teori dan metodenya Mengenai integritas seorang peneliti ia menjelaskan "Kita harus menjunjung tinggi data dan tidak membohongi data" cetusnya Meski ia berkilah "Kepribadian ilmuan itu boleh salah, tetapi tidak boleh bohong. Karena pahala berijtihad salah memiliki nilai satu. Sedangkan politisi itu boleh bohong, tetapi tidak boleh salah" tuturnya [Ibn Ghifarie]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline