Lihat ke Halaman Asli

Februari Merah Jambu Bagi Seorang Perempuan

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sunan Gunung Djati-Februari sering disebut sebagai bulan merah jambu. Coba tengok sekeliling kita dari pusat perbelanjaan, toko buku sampai berbagai cendera mata bernuansa warna tersebut.

Nuansa merah jambu itu biasanya bergambar hati yang melambangkan cinta kasih.  Tak heran kalau gambar tersebut semakin mudah kita jumpai kalau memasuki bulan ini.

Pengusaha coklat kebanjiran order coklat berbentuk hati yang berwana merah jambu. Petani bunga juga tak ketinggalan, bunga mawarnya  menjadi primadona di bulan ini. Belum siaran televisi yang menampilkan filem atau sinetron  romantis sebagai ritual di bulan ini. Memangnya ada apa di bulan Februari ini? Kenapa masyarakat sedemikian antusias meramaikan bulan ini dengan segala hal yang bernuansa merah jambu?

Tanggal  empat belas Februari diperingati  sebagai hari cinta kasih. Kenapa hari ini diperingati sebagai hari cinta kasih oleh manusia sedunia?. Konon kabarnya ada seorang yang suci yang rela mengorbankan dirinya untuk kebahagiaan manusia dalam merasakan cinta kasih ini. Dialah Saint Valentine, seorang pendeta yang dieksekusi di tanggal empat belas Februari karena memperjuangkan kebebasan manusia untuk mengekspresikan cinta kasih saat itu. Karena jasa beliau ini manusia sedunia merayakannya sebagai hari mengekspresikan cinta kasih. Entah  benar atau tidak sejarah hari cinta kasih tersebut, namun yang pasti di bulan ini banyak remaja menganggap merayakan hari cinta kasih ini sebagai hal yang lumrah, gaul, bahkan wajib. Dalam merayakannya mereka mempersempit makna cinta kasih hanya sebatas dengan teman dekat mereka (baca pacar) bagi yang punya dan dijadikan moment special untuk mengungkapkan perasaan bagi yang belum punya pacar. Bagi saya sebagai seorang perempuan merayakan cinta kasih dan mengekspresikannya tidak harus menunggu bulan Februari. Setiap hari, setiap saat adalah moment terbaik untuk merayakan dan mengekspresikan cinta kasih itu pada siapapun yang berhak mendapatkannya yang tentunya diatur secara rapi pelaksanaannya oleh Islam. Untuk suami misalkan, cinta kasih adalah sumber energy dalam pernikahan. Ia mampu membawa pemiliknya pada puncak kebahagiaan hidup dunia dan akhirat. Lalai dalam merawat dan menjaganya dapat menimbulkan malapetaka dalam rumah tangga. Cinta merupakan pekerjaan hati atau perasaan yang perlu terus dipupuk dan dipelihara agar tetap hadir. Cinta yang dibiarkan tak terawat ibarat tanaman yang kering, gersang, lama-lama akan mati. Merawat cinta harus merupakan keinginan dari dua belah pihak. Bila hanya sebelah pihak saja tentu seperti bertepuk sebelah  tangan lama-lama akan capek sendiri dan mungkin terhenti sampai disitu. Suami dan istri dalam al-quran diibaratkan pakaian satu sama lain. Pakaian fungsi utamanya adalah menutupi aurat, menjadikan tubuh terlihat indah dan pelindung dari segala hal yang bisa merusak tubuh. Demikian pula halnya peran suami dan istri dalam kehidupan. Kekurangan suami dilengkapi oleh kelebihan istri dan kekurangan istri dilengkapi oleh kelebihan suami. Pernikahan menjadikan hidup manusia menjadi indah dan lengkap, melindungi manusia dari perbuatan yang merugikan dirinya sendiri. Suami/istri dalam al-quran memakai kata jauz yang berarti pasangan.  Pasangan merupakan kata yang menggambarkan 2 hal yang bila disatukan menjadi satu dalam sebuah fungsi. Kedua hal tersebut tidaklah sama, sebagai contoh sepatu. Ada sepatu kanan dan kiri. Sepatu kanan berbeda dengan sepatu kiri. Agar seseorang bisa berjalan dengan baik maka antara sepatu kanan dan kiri mesti dipakai bergantian. Bila kanan kedepan berarti kiri harus ke belakang demikian sebaliknya secara bergantian. Kalau sepatu kanan terus yang ada di depan, bisa dipastikan langkahnya tidak akan harmonis bahkan mungkin akan terjatuh. Karenanya bisa diibaratkan bahwa suami dan istri adalah mitra sejajar yang bersinergis satu sama lain untuk menuju satu tujuan. Untuk merawat cinta tentu kita perlu mengekspresikannya. Bila kita melihat perjalanan Ibrahim a.s. dalam mencintai Allah kita akan melihat betapa ekspresi cinta dalam bentuk pengorbanan masih dibutuhkan untuk menunjukan cinta kepada Allah, padahal  kurang apa Ibrahim dalam beribadah kepada-Nya, sehingga ia dijuluki sebagai Kekasih Allah (Khalilullah). Apalagi kita sebagai manusia biasa  tentu mengekspresikan cinta adalah hal yang sangat penting. Bentuk ekspresi cinta diantaranya adalah: pertama cinta itu harus benar-benar ada di dalam hati, sebab kalau kita tidak merasakannya berarti kita berbohong. Kedua, cinta itu muncul dalam bentuk perhatian dan tindakan aktif pada pasangan. Ketiga cinta juga perlu dihidupkan dalam bentuk suasana, yaitu romantisme. Ekspresi cinta dalam bentuk lisan, tulisan, sikap atau dalam bentuk apapun akan mempunyai peneguhan yang akan melahirkan efek kenyamanan psikologis pada pasangan. Ekspresi cinta bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja asal sesuai dengan batasan syariat dan norma yang berlaku Untuk anak, cinta kasih yang tumbuh kepada seorang anak merupakan cinta kasih tanpa pamrih.  Cinta kasih ini membuat perjalanan seorang ibu dalam mengandung, melahirkan, menyusui sampai mengasuh dan mendidiknya bukanlah hal yang susah dan memberatkan tapi merupakan hal yang menyenangkan.  Seorang anak sebenarnya tidak berhutang apapun kepada ibunya. Apa yang dilakukan ibunya untuknya, sesungguhnya akan kembali kepada diri ibu itu sendiri. Karena sebenarnya mengandung, melahirkan, menyusui, mengasuh sampai mendidik seorang anak merupakan potensi seorang ibu. Potensi ini bisa diambil atau tidak itu tergantung ibu tersebut. Kalau ia mengambil dan menggunakan potensi tersebut tentunya investasi kebaikan untuk dirinyalah  yang ia tanam. Kalau misalkan seorang anak diberikan pertanyaan apakah sebenarnya ia mau dilahirkan dari seorang ibu A atau seorang ibu B? belum tentu ia menjawab ya. Mungkin sebenarnya kalau bisa memilih ia ingin terlahir dari ibu C. Siapa tahu? Seorang anak tidak pernah meminta untuk dilahirkan kemuka bumi ini. Ia hadir karena orang tuanya dan ketentuan Allah. Ekspresi cinta kasih yang diberikan kepada seorang anak bukan dilihat dari hal yang bisa diukur dengan panca indra saja, tetapi lebih dari itu, pemenuhan kebutuhan psikis, intelektual dan spiritual juga harus senantiasa dihadirkan. Seorang ibu adalah sekolah pertama buat anaknya. Biasanya manusia yang paling dekat bagi seorang anak di awal kehidupannya adalah seorang ibu. Karenanya seorang perempuan sejatinya harus mempersiapkan diri untuk mengemban fungsi ini. Untuk lingkungan, cinta kasih yang tumbuh kepada lingkungan yang ditempati adalah hal yang mutlak dan perlu. Tanpa cinta kasih yang ditumbuhkan kepada lingkungan yang ditempati, maka yang hadir adalah sikap semena-mena dan merusak. Padahal hal inilah yang merugikan manusia itu sendiri. Lingkungan memiliki pengertian yang luas. Ia tidak saja bermakna alam yang ditempati, melainkan juga hewan, tumbuh-tumbuhan, masyarakat, norma atau aturan hidup dan segala hal yang berpengaruh pada kehidupan manusia. Saat ini dunia sudah semakin tua. Dunia sudah tidak nyaman lagi ditempati karena kenaikan suhu yang tajam. Kalau kita perhatikan sekeliling kita, hususnya di negri tercinta ini, maka kita akan menemukan banyaknya kerusakan alam. Mulai dari gunung dan bukit yang gundul karena ditebang dan ditambang. Air yang sulit didapat dan tidak layak minum. Sungai-sungai kotor dan tercemar. Udara yang kotor dan sesak karena polutan. Daerah resapan air yang dijadikan pemukiman. Sampah-sampah menghiasi seluruh penjuru negeri.  Kalau kita sebut dan urut satu persatu, niscaya akan semakin sesaklah hati kita. Kenapa ini terjadi? Jawabnya  karena cinta kasih yang menguap dihati manusia. Karena itu mari kita tumbuhkan dan ekspresikan cinta kasih setiap hari tidak usah menunggu bulan februari. [NENG HANNAH, Pengasuh Kolom Gender Sunan Gunung Djati yang terbit setiap hari Selasa]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline