Lihat ke Halaman Asli

Acep Imam S.R

Mahasiswa

Epistimologi Healing Sufi

Diperbarui: 20 November 2024   10:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bila kita perhatikan, para sufi adalh orang-orang yang Bahagia. Mereka lebih banyak menyibukan diri untuk melihat aib dirinya sendiri ketimbang melihat aib orang lain, alih-alih menilai dan mengkritisinya. 

Mereka benar-benar mengamalkan hikmah makrifat yang bersumber dari Baginda Nabi SAW berikut; “ Wahai manusia, seakan kebenaran itu lebih wajib atas orang lain dari pada atas kira; seakan kematian itu lebih harus menimpa atas orang lain dari pada atas kita; dan seakan perjalanan mengantarkan orang-orang yang meninggal itu, hanya sedikit dari kalangan kita yang akan Kembali(yang akan mati juga). Kita Kembali dari kuburan mereka, lalu memakan warisan mereka.

 Seakan hidup kita kekal abadi sepeninggal mereka. Kita telah melupakan seluruh nasihat, dan dikendalikan oleh orang yang membutuhkan. Beruntunglah bagi orang-orang yan disibukan oleh aibnya sendiri, menutuo diri dari aib-aib orang lain.” (HR. Bazzar, juga Baihaqio, Hadist Hasan; dari Anan bin Maliki)

Para sufi, sesuai makna leksikalnya, terus menerus mensucikan batin mereka dengan dzikir kepada Allah, karena mereka tahu persis betapa kotornya batin mereka. Walau terdapat Sebagian orang yang mengkritik cara-cara sufistik yang mereka selenggarakan, merekea tetap bertahan dan meyakini sepenuh hati apa yang merek aamalkan itu telah sesuai dengan petunjuk dan bimbingan-Nya. Bagaimana mungkin mereka meninggalkan dzikir, sementara “penyimpangan ruh dari jasad” masih terus menerus mereka alami dalalm ibadah-ibadah yang mereka amalkan.

Tidak heran apabila Imam Ghozali, seorang guru besar dalam banyak bidang keilmuan; logika, filsafat, teologi, fiqih, dan epistimologi keilmuan lainnya, harus mengukuti keistimewaan jalan para sufi, bahkan akhirnya Imam Ghazali menenggelamkan dirinya dalam Samudera tasawuf di sisa-sisa kehidupan beliau.

Sebagai guru besar (professor) berbagai bidang keilmuan keislaman pada zamannya, yang masih tetap diakui keilmuannya itu hingga di zaman kita sekarang, tentu saja tidak begitu saja bagi Imam Ghazali memberikan kesimpulan radikal demikian. Terdapat proses epistimologis begitu Panjang, bahkan beliau harus menempuh pengasingan selama sepuluh tahun, meninggalakan pekerjaan dan keluarga, demi menuntaskan kegelisahan hati dan mendapatkan kebenaran hakiki. 

Hingga akhirnya dengan jujur diakuinya bahwa tasawuf bagai samudeta tak bertepi yang di dalamnya terkandung Mutiara-mutiara kebenaran hakiki yang selama ini dicarinya, dan beliau pun menyelam tenggelam dengan penuh pasarah dan Bahagia di kedalamannya.

Tujuan dzikir, tidak jarang kita berdzikir namun kita tidak mengetahui tujuan puncak yang ingin di capai dari pengalaman dzikir. Sebagian kita mencoba untuk menggambarkan tujuan perjalanan dzikir itu berdasarkan pencapaian berdasarkan pengalamannya. 

Maka, munculah beragam perspektif dan pemikiran berkenaan tujuan dzikir, yang sebetulnya perspektif itu belum tentu bersesuaian dengan kehendak-Nya, dan belum tentu selurus dengan dengan tujuan dzikir itu sendiri.

Salah satu seorang Syaikh abad ini, Pangersa Abah Anom, telah menjelaskan perihal ini dalam masterpis beliau, Miftahus Shudur. Agaknya, kita perlu memahami, bahwa tujuan dzikir yang dijelaskan Pangersa Abah Anom, sebetulnya, tidak keluar dari makna Leksikal dzikir itu sendiri, Pangersa Abah Anom menyebut tujuan dzikir dua (2)  tujuan dzikir pertama untuk membersihkan Ghoflah dan yang ke dua untuk kesadaran setiap saat. ada baiknya bila kita mendalami kedua tujuan dzikir ini dalam sub-bab tersendiri

1. dizikir untuk membersihkan Ghaflah " Tujuan dzikir adalah untuk menjauhkan seorang mukmin dari ghaflah akan-Nya. karena ghaflah mengiring kepada maksiat, sedangkan dzikir membantunya untuk meninggalkan maksiat"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline