Lihat ke Halaman Asli

Sunan Amiruddin D Falah

TERVERIFIKASI

Staf Administrasi

Balada "Kisah David and Goliath" dalam Pilkada Serentak 2024

Diperbarui: 26 November 2024   18:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pemilu serentak 2024. KOMPAS.COM/Andika Bayu Setyaji/nasional.kompas.com

Bukan bermaksud sentimen terhadap Pilkada Serentak 2024, yang akan dilangsungkan pada 27 November 2024 ketika mengaitkannya dengan kisah David and Goliath. Tetapi faktanya, balada "kisah David and Goliath" di dunia politik mulai tampak di Pemilu periode tahun 2024. Balada kisah David and Goliath yang dimaksud merujuk pada Koalisi Indonesia Maju (KIM) atau KIM Plus versus Partai Demokrasi Indonesia (PDIP). 

Meskipun PDIP merupakan salah satu partai besar, tertua dan bahkan dari hasil rekapitulasi jumlah seluruh suara sah parpol sebanyak 151.793.29, PDI Perjuangan menjadi partai politik dengan perolehan suara terbanyak, yakni 16,7% atau sekira 25.384.673 suara, jika dibanding dengan perolehan suara KIM sekira 71.981.004 suara atau KIM Plus dengan perolehan 123.371.770 suara, maka hitung-hitungan kasarnya, kekuatan KIM atau KIM Plus adalah sepertiga hingga seperlima lebih kuat dari PDIP.    

Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang terdiri dari 9 partai politik, yaitu Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora), Partai Garda Perubahan Indonesia (Garuda), dan Partai Rakyat Adil Makmur (Prima). 

Kemudian koalisi bertambah dengan bergabungnya 5 partai politik, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Nasional Demokrat (Nasdem), sehingga KIM pLus yang terdiri dari 14 partai versus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) merupakan jumlah yang dinilai tidak sebanding untuk sebuah pertarungan. Inilah yang selanjutnya akan menjadi balada "kisah David and Goliath dalam Pilkada Serentak 2024.

Balada "kisah David and Goliath" dalam Pilkada Serentak 2024 sangat tampak pada Pilkada di 4 daerah, yaitu Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatera Utara. Sebab selain unggul jauh dalam peraihan keseluruhan jumlah suara parpol dan jumlah koalisi partai, di 4 daerah Pilkada ini terdapat dukungan atau endorse langsung dari mantan Presiden dan Presiden 2024.

Dukungan tersebut bahkan sempat menuai kegaduhan di berbagai platform digital dan platform media sosial. Peristiwa kegaduhan itu pulalah yang menjadi dasar betapa kandidat cakada yang diusung oleh kekuatan KIM Plus jauh di atas cakada yang diusung oleh PDIP atau cakada lainnya. Semua kekuatan itulah yang menjadi awal munculnya balada "kisah David and Goliath" di 4 daerah Pilkada.

Karena berdasarkan hasil survei, meski KIM Plus (Goliath) memiliki keunggulan di beberapa daerah, persaingan dengan PDIP (David) tetap ketat, terutama di DKI Jakarta dan Jawa Tengah. Berikut analisis tren elektabilitas dari empat wilayah tersebut, seperti dikutip dari liputan6.com :

DKI Jakarta menjadi salah satu wilayah dengan persaingan paling ketat antara pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) yang diusung KIM Plus dan Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel) dari PDIP. Dengan hasil survei:

  • PolMark: Elektabilitas RIDO turun drastis dari 51,3% pada September menjadi 34,8% di November, sedangkan Pram-Doel naik signifikan dari 31,1% menjadi 40,3%.
  • Indopolling Network: Pram-Doel unggul dengan 47,3% dibandingkan RIDO yang memperoleh 39,4%.
  • SMRC: Pram-Doel kembali unggul dengan 46% suara, sementara RIDO mendapat 39,1%.

Di Jawa Tengah, pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin (KIM Plus) bersaing ketat dengan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (PDIP). Dengan hasil survei:

  • Indikator Politik: Luthfi-Yasin unggul dengan 47,19%, sementara Andika-Hendi mendapat 43,46%.
  • SMRC: Andika-Hendi sedikit unggul dengan 50,4%, dibandingkan Luthfi-Yasin yang mendapat 47%.
  • Litbang Kompas: Andika-Hendi unggul tipis dengan 28,8%, melawan Luthfi-Yasin yang memperoleh 28,1%.

Pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak (KIM Plus) menunjukkan dominasi kuat di Jawa Timur, mengalahkan pasangan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (PDIP). Dengan hasil Survei:

  • LSI: Khofifah-Emil unggul dengan 67%, sedangkan Risma-Gus Hans hanya memperoleh 19,1%.
  • Poltracking: Khofifah-Emil mendapatkan 67,5%, jauh meninggalkan Risma-Gus Hans di angka 24,6%.
  • Litbang Kompas: Khofifah-Emil tetap unggul dengan 52,5%, sementara Risma-Gus Hans mendapat 20,9%.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline