Zoning Out Massal dan Penyebabnya
Secara sederhana, zoning out berarti kehilangan konsentrasi. Ketika seseorang kehilangan daya konsentrasi maka bukan saja kesempatan yang akan hilang, harta dan nyawa pun bisa melayang.
Faktanya, di era digital di tengah maraknya jebakan phising, scamming atau medbav, banyak orang kehilangan harta atau uang karena daya nalar kritisnya lumpuh atau dengan kata lain mengalami kehilangan konsentrasi (zoning out) hingga membuat banyak orang mudah terjebak dan tertipu.
Di sisi lain, data kecelakaan yang berakibat pada hilangnya nyawa dengan penyebab akibat kehilangan konsentrasi saat mengemudi, pun tidak sedikit. Zoning out ketika mengemudi kendaraan bisa terjadi karena mengantuk dan sibuk dengan smartphone.
Merujuk pada hilangnya daya konsentrasi yang dialami oleh banyak orang untuk peristiwa yang sama, hal ini menandakan bahwa zoning out bisa dialami secara massal atau oleh banyak orang bahkan dalam waktu bersamaan.
Dalam aktivitas membaca misalnya, zoning out kini bukan lagi hanya dialami secara personal oleh tiap individu pada momen tertentu, melainkan sudah terjadi massal. Apa penyebabnya?
Sebuah survei opini publik tentang bahasa Jepang tahun 2023, menunjukkan hasil yang mencengangkan dalam beberapa tahun terakhir, terkait kebiasaan membaca oleh masyarakat Jepang. Dalam hasil survei itu, lebih dari 60 persen masyarakat Jepang tidak membaca satu buku pun selama satu bulan.
Dari The Asahi Shimbun yang dikutip oleh merdeka.com, survei dilakukan dari Januari hingga Maret dengan kuesioner yang dikirimkan melalui pos kepada orang-orang berusia 16 tahun ke atas di seluruh Jepang. Dari 6.000 penerima, 3.559 responden menjawab.
Menurut hasil survei, 62,6 persen responden menjawab "tidak" untuk pertanyaan tentang berapa banyak buku, termasuk e-book, yang mereka baca dalam sebulan.
Berdasarkan alasan paling umum yang terungkap bahwa penyebab penurunan minat baca tersebut adalah perangkat informasi (telepon pintar dan konsol gim).