Saya tak ikut kompasianival 2024 meskipun ternyata dalam acara kompasianival terbuka kesempatan mendapatkan jaket biru keren Kompasiana #Every Story Matters lewat tantangan mistery challenge di Community Lounge, langsung di lokasi acara. Ah! Hilang sudah peluang untuk memiliki jaket keren idaman.
Alih-alih menyaksikan keramaian dan keriuhan para Kompasianer dan berbagai acara yang disajikan di Chillax Sudirman, saya cukup merasakan sisa kemeriahan, kegembiraan, keharuan dan kebanggaan melalui tulisan dan foto-foto yang terpampang dalam artikel-artikel yang ditulis oleh para Kompasianer.
Dari tulisan-tulisan itu pula saya tahu siapa juaranya. Luar biasa. Pencapaian yang memang sudah sepatutnya mereka raih. Antara lain Kompasianer of The Year yang diraih oleh mas atau sepertinya lebih tepat dipanggil Uda Akbar Pitopang tentu sudah tepat diberikan kepadanya.
Sentuhannya pada dunia pendidikan menghasilkan tulisan yang berkelas, dan setiap artikel yang tayang nyaris selalu diganjar Artikel Utama. Selamat untuk Uda Akbar Pitopang.
Lalu ada Pak Budi Susilo di kategori Best In Citizen Journalism & People Choice, yang kerap menghadirkan kehidupan sosial dan ekonomi Kota Bogor sehingga pembaca merasa Kota Bogor berpindah ke alam pikiran.
Untuk kategori Best In Spesific Interest dipegang oleh Mba Siska Fajaranny, lewat review-review filmnya pembaca seolah dibuat masuk ke dalam bioskop dan diarahkan untuk menjadikannya nyata dengan menonton filmnya.
Dikategori Best in Opinion ada mba Dina Amalia, yang bisa membuat pembacanya kembali mencintai buku-buku bacaan fisik. Pada kategori Best in Fiction muncul nama Itha Abimanyu, yang dengan puisi-puisinya seringkali membuat pembaca terjerembab dalam kubang kerinduan, kasih sayang dan cinta. Juga hadir Mba Tutut Setyorinie di kategori The Game Changer.
Akhirnya, ada KOTEKA (Komunitas Traveler Kompasiana) dikategori Best Community, yang pastinya akan mengingatkan kita pada alat ... (silahkan sebut dalam batin) Selamat untuk kalian semua.
Semua pencapaian dan penghargaan yang diraih oleh Kompasianer tentunya dalam konteks literasi, kedisplinan dan konsistensi dalam membaca dan terutama menulis. Dunia kepenulisan hari-hari ini bagi para penulis pastinya akan terkoneksi dengan ketik-mengetik melalui teknologi dengan menggunakan laptop, komputer personal, notebook, tablet, smartphone atau jenis gawai lainnya.
Di balik kisah sukses mereka para Kompasianer yang pada tanggal 2 November 2024 lalu meraih penghargaannya, pastilah ada perjuangan, kerja keras, konsistensi, pengorbanan dalam mencapainya. Begitu pun segenap Kompasianer yang sampai detik ini masih aktif menulis cerita-ceritanya, dan ada "Every Story Matters" di baliknya.