Lihat ke Halaman Asli

Sunan Amiruddin D Falah

TERVERIFIKASI

Staf Administrasi

Geliat Kue Subuh Pasar Senen Hidupkan Ekonomi Kerakyatan

Diperbarui: 24 Oktober 2024   08:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada yang bilang enaknya hidup di Jakarta mau apa saja tersedia 24 jam. Transportasi umumnya,  fasilitas kesehatannya, kulinernya, bahkan di beberapa area, pasar dan tempat hiburannya juga tak pernah tutup. 

Di pasar Senen misalnya, ada geliat pasar yang justru memulai aktifitas dari pukul 18.00-an hingga pukul 05.00 subuh. Oleh karenanya, geliat kue subuh Pasar Senen dikenal juga pasar kue subuh. 

Di pasar kue subuh ini berbagai macam kue basah, kue kering, aneka roti hingga kue ulang tahun dijajakan. Ingin kue jenis apapun di pasar kue subuh ini, sepertinya akan tersedia. 

Mulai dari kue-kue tradisional sampai kue kekinian bisa ditemukan di pasar kue subuh pasar Senen. Pembeli pun dapat melakukan transaksi mulai dari satuan sampai partai besar. 

Harga yang dipatok pun terbilang murah. Di bawah harga pasar eceran. Sehingga yang berbelanja kue di pasar subuh tidak terbatas hanya orang-orang yang membutuhkan kue untuk acara-acara seperti pernikahan, khitanan, kenduri, seminar, muktamar, raker atau acara keramaian lainnya. Tetapi juga menjadi surganya pedagang kue eceran terutama di berbagai wilayah Jakarta. 

Geliat pasar kue subuh merupakan geliat kehidupan ekonomi kerakyatan bila ditinjau dari para pelaku pasarnya, dan dari manfaat finansial yang bisa diraih untuk menghidupi mereka. 

Orang-orang yang menggelutinya bergantung hidup dari siklus jual beli kue-kue yang berlangsung setiap harinya. 

Di antara para pelaku pasar yang dapat menikmati keuntungan ekonomi kerakyatan dari aktifitas geliat pasar kue subuh pasar Senen adalah berikut:

1. Industri kue rumah tangga: tidak semua penjual kue subuh yang memiliki kios di pasar Senen membuat sendiri kue-kue yang dijual. Ada peran industri kue rumah tangga yang menjadi pemasoknya. Di sini lapangan tenaga kerja bagi pembuat kue terbuka luas. 

2. Pemilik kios atau penjual: penjual kue tentu mendapatkan keuntungan ekonomi yang bisa menghidupi keluarga hingga beberapa diantaranya yang merekrut karyawan berarti ikut membantu menghidupi perekonomian karyawan atau anak buahnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline