Lihat ke Halaman Asli

Sunan Amiruddin D Falah

TERVERIFIKASI

Staf Administrasi

Mengapa Viral Itu Penting?

Diperbarui: 11 September 2024   20:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi viral. (Sumber: Shutterstock via kompas.com)

Manfaat di Balik Produk Viral

Bagi pedagang musiman mainan lato-lato di sepanjang jalan H. Mawi, mulai dari pasar Parung-Bogor hingga ke arah dalam menuju perempatan Ciseeng di awal tahun 2023 yang lalu, kesempatan mereka untuk meraih keuntungan demi memberi nafkah keluarga tidak akan berlangsung lama.

Tidak seperti para pedagang buah-buahan yang bisa mengganti jenis buah yang dijualnya sesuai dengan masa panen buah, pedagang musiman mainan lato-lato yang memasang lapak ala kadarnya hanya berharap dampak viral dari mainan lato-lato di media sosial tidak berlalu dalam waktu singkat.

Sedangkan bagi lato-lato, mainan berupa dua buah bola plastik berbobot padat keras dan permukaan halus yang diikat seutas tali dengan cincin jari di tengah atau dua buah bola plastik berbobot padat keras dan permukaan halus yang menempel pada dua tangkai dan tersambung langsung dengan gagang yang juga terbuat dari plastik, tidak memerlukan branding di tubuhnya untuk menjadi viral.

Contoh produk viral lainnya yang memberi dampak langsung pada keberlangsungan ekonomi rakyat adalah fenomena viralnya produk jajanan tahu bulat di sekira tahun 2016. Kudapan yang terbuat dari olahan kacang kedelai berbentuk bulat dengan isi kopong dan dijual berkeliling dengan menggunakan sebuah mobil bak terbuka, ketika itu bertumbuh cepat.

Pertumbuhan pesat penjual tahu bulat yang terus  menyebar ke jalan-jalan kota dan ke pelosok sampai ke sejumlah wilayah di luar daerah asal pembuatannya, turut menunjukkan bahwa keviralan produk kudapan tahu bulat telah turut memberi dampak pada terbukanya lapangan kerja di sektor informal. 

Tetapi agak berbeda dengan mainan lato-lato, produk kudapan tahu bulat punya kecenderungan mem-branding dirinya dalam melakukan proses jualan meskipun tidak bermerek. 

Mulai dari bentuknya yang tidak umum dan cara memasarkannya yang keliling ke jalan-jalan kota hingga ke pelosok dengan menggunakan mobil bak terbuka serta menjajakannya lewat nada dan lirik lagu yang terdengar menarik. 

Belum lagi penawaran harga yang terbilang cukup terjangkau dan penyajiannya yang digoreng dadakan sehingga pembeli dapat merasakan kelezatan tahu bulat dalam keadaan masih hangat. 

Sebuah proses branding sederhana yang juga tidak membuatnya tahan lama. Sebab dari tahun ke tahun dampak viralnya mulai meredup. Penjual tahu bulat di tepian jalan mulai hilang satu-persatu dari pandangan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline