Lihat ke Halaman Asli

Sunan Amiruddin D Falah

TERVERIFIKASI

Staf Administrasi

Mengenal Es Krim Tradisional dan Pagophobia

Diperbarui: 7 Agustus 2024   00:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Perpustakaan Nasional/facebook.com

Siapa bilang es krim tradisional Indonesia tidak ada? Jika mencari asal-usul siapa atau negara mana yang mencetuskan es krim pertama kali melalui sumber daring sepertinya memang belum ada informasi pasti dan masih menuai perdebatan dari mana asalnya. 

Tetapi informasi tentang siapa yang pertama kali mempopulerkan es krim dijual di kedai atau kafe adalah Procopion dari Sisilia, Italia, dan memiliki kesamaan untuk kedai es krim yang pertama kali dipopulerkan di Indonesia. Sama-sama didirikan oleh orang Italia dan gerainya diberi nama es krim ragusa. 

Sementara yang dimaksud dengan es krim tradisional justru lahir dari inovasi atau kreativitas masyarakat Indonesia yang coba membuat es krim dengan mengganti bahan utama susu dengan santan kelapa karena pada masa itu susu harga susu tidak terjangkau, dan pembuatannya dilakukan dengan cara yang tidak biasa. Yaitu dengan cara diputar-putar sehingga kemudian lebih dikenal dengan nama es putar. Bahan dasar santan kelapa dan cara pembuatannya itulah yang identik dengan nilai tradisional. 

Es krim tradisional ala Indonesia atau es putar rasanya lebih gurih meskipun teksturnya agak sedikit kasar dibanding es krim berbahan dasar susu. Pada perkembangannya, es putar mengalami transformasi ke berbagai rupa dan nama, seperti es kemong, es nong-nong, es podeng atau lainnya. 

Hanya saja, soal kelezatan dan kelembutan, lidah penikmat es krim, sepertinya cenderung berpihak pada es krim berbahan dasar susu. Sebab faktanya, pertumbuhan industri es krim hanya menunjukkan pada tumbuhnya gerai-gerai dari berbagai negara maupun merk es krim berbahan dasar susu. 

Dari industri es krim kemasan kita mengenal merk walls, campina, indo es krim meiji, aice, diamond, glico dan lainnya. Sedangkan untuk es krim saji atau racik kita mengenal baskin n robbin, hagendaz, mixue, momoyo, cooler city dan lainnya. 

Namun tahukah bahwa di balik kelezatan rasa dan kelembutan es krim, ternyata ada orang-orang yang fobia (takut) es krim. Masa sih? Dengan santapan selezat dan selembut itu masih ada orang yang takut es krim. 

Sebenarnya, pobia yang dialami oleh sejumlah orang bukan tertuju langsung pada es krim, melainkan pada rasa dinginnya. Ketakutan pada segala sesuatu yang dingin atau es beku yang disebut pagophobia berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu 'pago' yang berarti es dan 'phobos' yang berarti ketakutan. Apa yang menyebabkan pagophobia? 

Seperti pada ketakutan-ketakutan atau fobia lainnya, tidak dapat diketahui secara pasti kenapa seseorang mengalami pagophobia, tapi kecenderungannya disebabkan oleh faktor genetik, lingkungan, trauma penyakit atau trauma psikologis. 

Orang yang mengalami pagophobia, ketika berhadapan, menyentuh benda dingin atau merasakan suhu dingin akan menunjukkan gejala-gejala seperti berupaya lari atau menjauh, kaget, serangan panik, gugup, gemetar, mual, muntah hingga pingsan. Gejala tersebut juga bisa muncul ketika pengidap pagophobia hanya melihat objeknya saja. Bagaimana cara menghilangkan pagophobia? 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline