Joko Pinurbo berpulang pada Sabtu (27/04/2024) pukul 06.03 WIB di kediamannya yang berada di kawasan Yogyakarta. Kabar duka disampaikan oleh editor Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Mira Yulistianti yang selama ini mengedit buku-buku Jokpin.
Puisi-puisi hasil karya Joko Pinurbo atau Jokpin dikenal unik, penuh makna, romantis, satir, bertema tentang keseharian dan sarat humor. Banyak puisi-puisi hasil karya Jokpin mampu memukau pembaca, pendengar atau penikmatnya.
Kemampuan Jokpin dalam merangkai kata-kata tidak terlepas dari pengakuan dan penghargaan, antara lain: Puisi Terbaik Dewan Kesenian Jakarta, Hadiah Sastra Lontar (SIH Award), Penghargaan Terbaik Jurnal Puisi, Tokoh Sastra Versi Majalah Tempo, Khatulistiwa Literary Award (lewat buku 'Kekasihku').
Dengan segudang prestasi dan karya yang begitu memikat, Joko Pinurbo layak disebut sebagai salah satu maestro puisi. Sejajar dengan maestro puisi lainnya, seperti Chairil Anwar, W.S. Rendra, Sapardi Djoko Damono, Taufiq Ismail atau Sutardji Calzoum Bachri.
Maestro dimaknakan sebagai orang yang ahli dalam bidang seni, terutama bidang musik, seperti komponis, konduktor. Merujuk makna tersebut, kita mengenal beberapa maestro musik seperti Ismail Marzuki, Erwin Gutawa, Addie MS, Gesang, Slamet Abdul Sjukur atau lainnya.
Pada kenyataannya, sosok maestro tidak hanya disematkan kepada para ahli bidang musik dan seni, melainkan juga disematkan untuk para ahli di berbagai bidang lainnya.
Di seni lukis kita mengenal maestro seperti Affandi, Basuki Abdullah, Jeihan, Raden Saleh, Agus Djaya, Hendra Gunawan, Popo Iskandar atau lainnya.
Sementara di bidang seni tari ada maestro Bagong Kussudiardjo, Sujana Arja, Sasmita Mardawa, Didik Ninik Thowok, Tjeje Sumantri, Ni Luh Menek, Theodora Retno Maruti, Sardono W. Kusumo, Eri Mefri atau lainnya.
Kemudian di seni patung ada maestro Edi Sunarso, I Nyoman Nuarta, I Nyoman Tjokot, Gregorius Sidharta, Dolorosa Sinaga, Arby Samah Datuak majo indo, Yusman atau lainnya.
Sedangkan dalam dunia kepenulisan yang merujuk pada bentuk novel, ada maestro Pramoedya Ananta Toer, Buya Hamka, Budi Darma, Ahmad Tohari, Abdul Muis, NH. Dini. Leila S. Chudori dan lain sebagainya.