Sophia Latjuba atau rumah KPR? Jika pertanyaan ini pilihan, yakin sekali bahwa sebagian besar atau semua laki-laki akan memilih Sophia Latjuba ketimbang rumah KPR atau rumah hutang.
Pilih Sophia Latjuba jelas pilihan cerdas, sebab tidak perlu berhutang, bukan benda mati, bisa diajak bicara, terkenal, cantik dan segudang kelebihan lainnya. Tapi mengapa pilihannya tidak setimbang, sekufu atau sebanding?
Eits, simak ini dulu sebelum protes! Pilihan Sophia Latjuba di sini tidak merujuk pada sosok hidup atau fisik sang artis, melainkan pada prinsipnya yang memilih sewa atau kontrak rumah di Jakarta (Indonesia) ketimbang membelinya.
Sebagaimana dikutip dari portal berita entertainment.kompas.com, menurut Sophia, properti di Indonesia sangatlah mahal. Ia membandingkan harga rumah di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, dengan harga rumah di daerah elite Beverly Hills, Amerika Serikat.
"Rumah di Kemang bisa lebih mahal daripada rumah di Beverly Hills, enggak masuk akal menurutku. Saya enggak mau keluar uang beli properti, karena menurut saya tidak sesuai dengan yang didapatkan", ujarnya
"Saya sih sewa. Enggak enggak (bukan apartemen), saya (sewa) rumah", ujar Sophia lagi dalam wawancara di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Rabu (12/07/2017).
Lain pendapat Sophia Latjuba tentu lain pula pendapat semua orang tentang rumah (properti). Tetapi faktanya, alasan Sophia Latjuba tidak membeli rumah dan lebih memilih sewa (kontrak) karena mahalnya harga rumah, alasan itu pastinya disepakati oleh banyak orang.
Selain soal harga, kabarnya, Sophia lebih memilih sewa (kontrak) rumah untuk menghindari kebosanan. Tinggal atau menetap bertahun-tahun lamanya di suatu tempat atau lokasi, baginya membosankan.
Maka apabila beralih ke pilihan pertanyaan realitas, rumah KPR atau ngontrak rumah? KPRataungontrak? Apakah kita akan meniru prinsip Sophia Latjuba?
Jika kondisi dan status ekonomi setara dengan sang artis, sepertinya pilihan kita tidak akan sama. Toh, dengan finansial di atas rata-rata kita masih bisa membeli rumah di pinggiran Jakarta atau kota-kota penyangga bahkan secara kontan.