Lihat ke Halaman Asli

Sunan Amiruddin D Falah

TERVERIFIKASI

Staf Administrasi

Demokrasi dalam Pusaran Politik Tangan Tuhan

Diperbarui: 10 Januari 2024   07:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.FIFA/bola.kompas.com

Lagi-lagi etik. Salah satu serangan capres dalam debat capres ketiga kembali menyinggung soal etik. Narasi debat yang sepertinya kembali mengarah pada persoalan etik hasil putusan MKMK atas putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90/PUU-XXI/2023, dan ternyata masih memanas.

Berbicara masalah etika demokrasi yang kini masih terus bergulir dalam polemik, amat menarik ketika dihubungkan dengan filosofi permainan sepak bola yang memiliki karakter terbuka, terang-terangan, transparan atau overtcover bagi para penontonnya.

Seidentik dengan era digital yang membuat segenap informasi dapat terbuka, terungkap secara terang-terangan (overtcover) atau transparan termasuk segala bentuk informasi mengenai kehidupan demokrasi, politik dan tetek bengeknya.

Oleh karenanya, putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90/PUU-XXI/2023 mengingatkan kembali pada sebuah momentum overtcover saat salah satu gol sarat kontroversi tercipta di laga sepak bola piala dunia 1986.

Sebuah gol fenomenal Diego Armando Maradona, yang dikenal dengan "Gol Tangan Tuhan" tercipta pada pertandingan antara Argentina dan Inggris di piala dunia 1986 Meksiko di tanggal 22 Juni.

Gol kontroversi "Tangan Tuhan" terjadi enam menit di babak kedua, usai babak pertama berakhir imbang tanpa gol. Maradona menggiring bola dari tengah lapangan dan berupaya mengumpan ke Jorge Valdano yang dibayang-bayangi Steve Hodge.

Ketidaksempurnaan Valdano dalam mengontrol umpan Maradona membuat bola memantul dan mengarah pada Steve Hodge yang segera berupaya menghalau bola. Tetapi bola melayang ke udara dan segera diburu oleh Maradona yang lalu berhadapan langsung dengan kiper Inggris, Peter Shilton.

Sang kiper melompat hendak meninju bola, namun lompatan Maradona secara memesona lebih tinggi dari Shilton sehingga bola lebih dahulu tampak mampu disentuh oleh kepalanya dan mengarah masuk ke gawang Inggris. Tapi banyak orang tahu bahwa Maradona melakukan sentuhan bola dengan tangannya.

Setelah bola masuk ke gawang, Maradona berlari mengarah ke tepi lapangan, seraya melakukan selebrasi dan melirik ke arah wasit dan hakim garis untuk mengkonfirmasi. Sementara para pemain Inggris mengajukan protes pada wasit Ali Ben Nasser.

Pada sebuah pengakuan dalam wawancara yang dilangsungkan oleh AFP, Ali Bin Nasser mengungkapkan kisah di balik terciptanya gol di balik "Tangan Tuhan" yang legendaris itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline