Lihat ke Halaman Asli

Sunan Amiruddin D Falah

TERVERIFIKASI

Staf Administrasi

Membidik Konstituen Generasi Z di Hari Valentine, Hati-hati "Pink Campaign"!

Diperbarui: 10 November 2023   09:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: Penetapan Pemilu 2024 yang dilaksanakan pada 14 Februari 2024. (Foto: KOMPAS/HERU SRI KUMORO (KUM))

Sebagian besar penduduk bumi tahu apa itu Hari Valentine yang jatuh pada tanggal 14 Februari. Hari kasih sayang, yang juga seringkali disalah artikan oleh banyak generasi muda sebagai hari pelepasan virginitas (keperjakaan) di luar nikah atau seks bebas di Hari Valentine.

Coklat, bunga, kondom, berbagai produk bernuansa merah jambu dan yang berhubungan dengan kasih sayang umumnya gencar dipromosikan jelang Hari Valentine, pertanyaan yang kemudian mengemuka, apakah ada korelasi antara memilih wakil-wakil rakyat dan pemimpin rakyat dengan Hari Valentine?

Tema pemilu bangsa kita kali ini sepertinya mengarah pada generasi muda. Kaum muda diharapkan mempunyai minat lebih, berperan serta aktif dan mulai peduli terhadap demokrasi politik sehingga regenerasi sumber daya politik terus bertumbuh dan berkembang. Tetapi apakah harus seromantis dan semenggemaskan itu?

Mengincar pemilih muda boleh jadi memerlukan cara atau strategi berbeda dari biasanya, maka barangkali untuk mendukung tema generasi muda berpolitik, terbersitlah ide atau gagasan untuk mengangkat momentum yang sesuai dengan daya tarik kaum muda. Yaitu Valentine.

Valentine atau kasih sayang tentu saja merupakan salah satu momentum yang sangat identik dengan generasi muda atau dalam hal ini terutama ditujukan untuk generasi Z. 

Generasi yang kini tengah merambah kancah perpolitikan dan bisa terbaca melalui eksistensi politisi muda yang sudah tampak berseliweran di jagat maya. Puncaknya saat Gibran maju cawapres.  

Pendapat lain, salah satunya datang dari Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani mengatakan bahwa pemilu sengaja digelar bertepatan dengan hari kasing sayang atau Hari Valentine bertujuan agar pesta demokrasi lima tahunan itu berjalan damai. 

Namun, pendapat itu lebih menunjukkan sebagai doa atau harapan yang sama apabila pemilu tidak digelar di Hari Valentine.

Oleh sebab itu, kesesuaian arahan tema terkait generasi muda dengan memanfaatkan momentum Hari Valentine lebih dirasa tepat sebagai alasan mengapa pemilu digelar di hari kasih sayang. 

Meskipun begitu harapan agar pemilu berjalan damai juga termasuk di dalamnya. Tapi apakah pemilu akan bertabur bunga, coklat atau produk bernuansa merah jambu?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline