Lihat ke Halaman Asli

Tentang Rasa

Diperbarui: 6 Agustus 2024   10:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wahai rasa yang singgah
Entah kenapa menatapmu begitu berubah
Rasa yang telah ada seolah lenyap
Ingin berlari, namun rengkuhan asa membayang
Selimut luka membalut kian kentara
Membuat jiwa merana
Sepi hingga semua terasa hambar
Ada yang berubah, tapi bukan cuaca
Cintamu beralih hingga kau tak sadari
Menggores luka membenam kata
Riak tangis bergemuruh dalam denyut jiwa
Air mata tak lagi terbendung
Inikah rasanya cinta yang ternoda
Benarkah aku masih bertahan
Ataukah hanya sekedar melupakan
Tidak, rasa itu menggelitik dan mencabik hati
Hingga tak ku temui pandangan indah mu dulu
Mungkin saat ini hanya terdiam
Melepas segala harsa yang tidak lagi sama
Sembunyikan luka tegarkan hati
Bangkit berdiri wanita sejati
Jangan takut menangis, apalagi mengemis kebahagiaan
Tetaplah menawan meskipun tertawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline