Lihat ke Halaman Asli

Gema An-Nuriyah

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Langit begitu cerah menyambut datangnya pagi yang indah. Suasana berbeda terlihat di masjid al-Akbar Surabaya. Kesibukan yang luar biasa sedang berlangsung di sana. Puluhan wanita berbaju lengan panjang warna krem dengan kerudung berwarna hijau sedang sibuk menyiapkan sebuah acara. Mereka adalah santriwati dari Ponpes Putri An-Nuriyah, Wonocolo, Surabaya yang sedang menggelar acara maulid nabi Muhammad Saw., dan Haul ke-20 KH. Mas Muhammad Fathoni, pendiri Ponpes Putri An-Nuriyah yang digelar di ruang utama masjid al-Akbar akhir Januari lalu.

Di antara puluhan santriwati tersebut ada yang menyiapkan dan menata meja, ada yang menyiapkan makanan dan minuman buat para tamu, ada yang menyiapkan panggung dan ada juga yang menyiapkan alat musik. Sepertinya mereka sudah mengerti dengan tugasnya masing-masing. Setelah itu, mereka bersiap-siap menyambut datangnya para tamu undangan dan wali santri yang berasal dari berbagai kota di seluruh Indonesia. Beberapa menit kemudian satu persatu mobil dan kendaraan lainnya mulai berdatangan dan memenuhi parkiran. Mereka tidak lain adalah para tamu undangan yang sudah ditunggu-tunggu.

Para tamu yang datang kemudian disambut dengan senyum ramah penuh kehangatan dari santriwati yang sudah berdiri sejak pagi di depan pintu masjid untuk menyambut kedatangan mereka. Para tamu juga dihibur dengan lantunan musik religi yang dinyanyikan oleh team Qosidah Ponpes Putri An-Nuriyah. Antrian panjang mulai terlihat ketika para tamu mulai memasuki ruang utama masjid al-Akbar. Para tamu undangan yang berasal dari luar kota Surabaya terlihat kagum melihat kemegahan dan keindahan arsitektur ruang utama masjid al-Akbar. Setelah memasuki ruangan, para tamu undangan kemudian dipersilahkan memenuhi tempat yang sudah disediakan oleh panitia. Mereka mulai duduk dengan rapi di depan panggung sederhana yang berlatar tulisan “ Gema An-Nuriyah dengan Dzikir & Sholawat Meraih Syafa'at”.

Ketika jarum jam menunjukan angka enam, acara pun dimulai dan dibuka oleh ketua panitia. Acara dibuka dengan pembacaan surat al-Fatehah dan dilanjutkan dengan sambutan-sambutan, ceramah agama dan doa oleh beberapa tokoh agama terkemuka di Surabaya. Dalam acara ini yang menjadi penceramah adalah KH. Imam Hambali, KH. Aad Ainussalam dan pengasuh yayasan Ponpes Putri An-Nuriyah, Hj. Ainur Rohmah.

Maulid nabi yang bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awal merupakan hari lahirnya nabi Muhammad saw., sehingga kita sebagai umat beliau sudah seharusnya memperingatinya sebagai wujud rasa cinta kita kepada beliau. Jika ulang tahunnya putra putri kita, kita peringati dan kita rayakan dengan mengadakan pesta, mengapa disaat ulang tahunnya nabi Muhammad kita enggan dan tidak mau memperingatinya?

Dengan memperingati maulid nabi yang di isi dengan membaca sholawat, maka kita akan mendapatkan syafa'at dari beliau. Makna dibalik peringatan maulid nabi bukan terletak pada antusias kita dalam menggelar acara peringatan tersebut, melainkan adalah kita harus menteladani kepribadian nabi karena beliau adalah Uswatun Hasanah yang memiliki akhlak mulia dan kita harus mencontoh dan menteladaninya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline