Model Problem based learning meningkatkan kemampuan berfikir kritis pada pelajaran PPKn di kelas XI Tata Busana 2 SMK N 1 Pabelan
Masih banyak Guru yang belum memanfaatkan teknologi Informasi dan Komunikasi yang tepat dalam Pembelajaran materi dinamika demokrasi di indonesia. Kurangnya keaktifan dan motivasi peserta didik dalam pembelajaran menyebabkan peserta didik kesulitan dalam memahami konsep. Praktik yang dilakukan guru menggunakan Problem Based Learning dengan menggunakan Media Microsoft Power Point dengan LKPD. Peserta didik membawa gadget untuk belajar dan memecahkan permasalahan yang ada dalam LKPD. Model pembelajaran ini membuat siswa aktif dalam berdiskusi, mengeluarkan pendapat dan memberikan ide. Guru memaksimalkan pembuatan LKPD yang dapat menggali kemampuan awal berpikir siswa sehingga siswa yang melaksanakan pembelajaran dengan dipandu LKPD dapat menemukan konsep usaha dan daya dengan tepat.
Dengan menggunakan model pembelajaran Problem based learning peserta didik dapat :
- peserta didik lebih tertantang
- peserta didik serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru
- meningkatkan motivasi dan aktivitas pembelajaran peserta didik
- membantu peserta didik dalam mentransfer pengetahuan
Peran dan tanggung jawab guru dalam praktik penerapkan model pembelajaran inovatif Problem Based Learning dengan menggunakan Media Microsoft Power Point dengan bantuan LKPD. Penggunaan model dan media pembelajaran yang tepat diharapkan mampu meningkatkan aktivitas peserta didik sehingga pembelajaran menjadi student center. Adapun tantangan dalam penerapan model pembelajaran Problem Based Learning adalah
- Penyesuaian jam mengajar dan jadwal PPL yang akan dilaksanakan
- Keterbatasan rekan guru ketika proses perekaman video
- Ada beberapa peserta didik yang kurang aktif dalam melakukan kegiatan berdiskusi kelompok
- Peserta didik masih minder ketika menyampaikan presentasi di depan kelas
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini.
Aksi :
- Strategi yang dilakukan untuk menghadapi tantangan adalah guru menerapkan model Problem Based Learning dengan menggunakan Media Microsoft Power Point dengan berbantuan media LKPD
- Tahap selanjutnya guru menyiapkan alat dan bahan, membuat Modul Ajar, LKPD serta media pembelajaran berbasis masalah point sesuai dengan sintak-sintak yang ada terkait dengan PBL
- Guru juga membuat bahan ajar yang nantinya akan digunakan sebagai sumber belajar selain buku siswa.
Proses praktik baik :
- guru melakukan kegiatan awal pembelajaran dengan langkah :
- menyapa dan memberikan salam pembuka
- siswa berdoa sebelum memulai pelajaran
- menyanyikan lagu nasional
- melakukan presensi
- memberikan motivasi
- memberikan pertanyaan pemantik
- guru melakukan kegitaan inti pembelajaran
- guru menjelaskan materi pembelajaran
- guru menayangkan video pembelajaran pada siswa untuk memberikan sumber informasi
- guru melakukan orientasi masalah yang akan diselesaikan
- guru membagikan LKPD kepada peserta didik
- siswa secara berkelompok melakukan diskusi
- siswa bersama kelompoknya melakukan presentasi
- guru memberi umpan balik
- Kegiatan akhir pembelajarn:
- Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran yang telah dipelajari
- Guru memberi penguatan terkait materi yang diajarkan
- Membaca do'a penutup
Alat dan bahan:
Spidol, papan tulis, LKPD
Sarana dan prasarana: Laptop, proyektor, speaker aktiv.
- Dampak dari penerapan model pembelajaran Problem Based Learning menjadi efektif. Proses pembelajaran menjadi student center dan guru berperan sebagai fasilitator. Langkah-langkah pembelajaran yang diterapkan mampu menggali kemampuan peserta didik untuk berpikir tingkat tinggi (HOTS).Pembelajaran yang telah dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer knowledge. Setelah peserta didik melakukan demonstrasi, literasi dan diskusi, peserta didik akan terlibat langsung dalam proses
- menemukan konsep usaha dan daya. Peserta didik juga terlatih untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, sedangkan kelompok yang lain menanggapi dengan aktif.