Lihat ke Halaman Asli

Sumintarsih Min

guru bahasa Indonesia SMP Al Irsyad Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah

Bagai Disambar Petir

Diperbarui: 5 November 2022   22:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Hasan dan Janu, dua orang karyawan ini sedang sibuk memilih dasi di sebuah toko. Sebagai karyawan biasa, mereka hanya sanggup memilih dasi yang harganya terjangkau, apalagi memilih tokonya setelah melalui pertimbangan beberapa hari. Benar-benar dicari toko yang terkenal harganya miring. 

Tidak lupa mereka membelikan satu lagi untuk Budi, teman sekantornya yang menitip.

Selesai belanja, mereka menuju tempat kos Budi, tidak lupa membawa 3 bungkus nasi padang kesukaan mereka sejak awal mulai berstatus karyawan di sebuah supermarket. Sekali lagi, mereka mencari nasi padang yang murah meriah.

Selesai bertiga makan, tampak wajah cerah mewarnai keakraban mereka. Keakraban sesama bujang dan sesama anak kos. "Terima kasih ini, makan siangnya. Apakah Hasan lagi yang nraktir?" kata Budi. Hasan dan Janu berpandangan.

 "Tolong diikhlaskan, ya Budi. Kali ini gentian yang nraktir kamu, uang kembalian beli dasi." Budi melotot. Bagai disambar petir menyadari lembaran terakhir dalam dompetnya yang kemarin dititipkan Hasan untuk membeli dasi baru saja melayang.

Purwokerto, 5 November 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline