Lihat ke Halaman Asli

Senerek, Kuliner Legendaris Magelang

Diperbarui: 13 Januari 2025   13:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sup Senerek khas Magelang. Dokpri.

Bagi Sebagian orang pasti bertanya-tanya. Apa itu sup senerek. Namanya kurang familier di kalangan kebanyakan. Namun bagi pecinta kuliner, makanan ini banyak diburu. Khususnya di Magelang, makanan ini merupakan salah satu kuliner khas Magelang

Senerek berasal dari Bahasa Belanda, Snert, yang berarti kacang polong (erwten). Hidangan ini sendiri terdiri dari kacang merah, wortel, daun seledri dan daun bawang juga berisi daging sapi, jeroan atau ayam. Dimasak dengan kuah bening yang segar.

Diyakini makanan ini merupakan peninggalan Belanda kala itu. Mengapa Belanda? Hal ini disinyalir di Magelang pernah menjadi pusat pemerintahan Karesidenan Kedu. Meliputi Temanggung, Wonosobo, Purworejo, Kebumen, serta Gombong. Banyak pula bangunan-bangunan peninggalan Belanda di Magelang. Jadi sangat mungkin saat itu, Belanda memasak dengan kacang Snert beserta rempah-rempahnya. Di mana belakangan, Snert yang berubah di lidah orang Jawa menjadi Senerek dalam penyebutannya. Dari segi rasa tentunya juga disesuaikan dengan lidah orang Jawa.

Wilayah Magelang pun berada di lembah yang dikelilingi banyak gunung. Seperti Merapi, Merbabu, Sumbing, Sindoro, Telomoyo, dan Andong. Juga adanya bukit Tidar yang berada di Tengah-tengah kota Magelang, sering disebut Pakuning Tanah Jawa. Sehingga sangat dimungkinkan Magelang memiliki tanah yang subuh dan ditumbuhi berbagai macam sayuran. Digunakan untuk pemenenuhan kebutuhan pangan, salah satunya sebagai bahan pembuatan sup senerek.

Istimewanya apa?

Senerek merupakan makanan yang ringan. Bisa dimakan waktu kapan saja. Pagi, bisa untuk sarapan, siang untuk makan siang, sore hingga malam haripun bisa juga sebagai asupan penghangat badan. Sup ini juga bisa dimasaka oleh siapapun. Meskipun di awal merupakan makanan untuk para petinggi Belanda.

Masyarakat tidak mengetahui, sup ini ada sejak zaman kapan. Namun melihat dari asal muasal senerek, kacang polong merah yang berasal dari Belanda, kemungkinan besar ada sejak zaman Belanda. Sedangkan di Magelang sendiri, warung- warung sup senerek sangat mudah ditemui. Namun ada warung yang sangat terkenal sejak zaman dulu, yaitu warung senerek Bu Atmo. Berada di area Jendralan, Kota Magelang. Menurut Masyarakat Magelang, warung inilah pertama kali yang memasyarakatkan sup senerek. Selain itu ada pula warung senerek terkenal di Magelang, yaitu Warung Pak Parto yang berada di bawah Gunung Tidar.

Jika anda penasaran seperti apa nikmatnya Sup Senerek, datanglah ke Kota Magelang. Sembari menikmati keindahan kota kecil yang hanya memiliki tiga kecamatan. Dengan jarak diameter tujuh kilometer yang membentang dari utara hingga perbatasan Selatan.[UAW]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline