Lihat ke Halaman Asli

Pilih Sunrise atau Sunset?

Diperbarui: 28 Mei 2024   15:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Embung Sriten, Nglanggeran, Gunungkidul. Doc: Ummi Azzura Wijana

Hidup selalu memiliki pilihan. Meskipun sulit, memang harus siap memilih. Kata orang, pilihan kita hari ini akan menentukan masa depan. Sesederhana apapun pilihan itu. Pun demikian, butuh pertimbangan yang matang saat mengambil keputusan untuk suatu pilihan. Kalau diperhatikan sepertinya sulit. Ibarat menentukan pilihan telur atau ayam yang lebih dulu.

Sebenarnya tak sesulit teori. Ketika diminta memilih, tentunya pilih saja sesuai kata hati. Biasanya hati itu paling jujur. Penentu pilihan yang selalu benar. Jika salah, bisa jadi seribu satu.

Bicara mengenai pilihan, bicara soal matahari. Kalau kamu diminta memilih, Kamu lebih memilih catch the sunset atau sunrise? Sama-sama mengejar matahari yang memiliki pesonanya sendiri saat senja dan pagi.

Mengejar matahari, seolah identik dengan anak senja. Kopi, puisi, indie, dan musik sendu. Benar tidak? Tentu pendapat tersebut tidak bisa digeneralisasikan. Bukan masalah anak senja atau tidak, ini masalah selera. Namun bisa jadi ini masalah passion. So, sekali lagi ini masalah pilihan.

Matahari pagi dan sore menjadi incaran para pemburunya dengan kamera masing-masing. Mengabadikan setiap momen yang bisa dikatakan hanya dalam hitungan menit. Namun ada pula yang memilih memuaskan visual dengan memandangnya saja.  Mengapa demikian, amsalnya, keindahan matahari terbit dan terbenam menyuguhkan pesonanya dengan sangat cepat.

Kata mereka yang suka melihat matahari terbit (sunrise), menentramkan katanya. Menumbuhkan optimisme untuk menjalani perjalanan sehari ke depan. Di sana pula muncul kehangatan. Kelembutan di balik kecantikan paras saat menembus kabut, seolah bidadari yang menebar kebahagiaan.

Beda lagi dengan mereka yang lebih suka catch the sunset. Mereka merasa tenang. Seolah bisa melepas penat setelah seharian bekerja. Terasa syahdu, penawar lelahnya hari akibat suntuknya aktivitas. Selain itu, darinya memunculkan inspirasi yang out of the box.

Sunrise dan sunset, merupakan matahari yang sama. Namun memiliki feel yang berbeda. Bagi mereka yang terbiasa dengan mata kamera atau mengamati hasil bidikan kamera pasti bisa membedakan. Namun keduanya sama indahnya.

Malah, ada beberapa orang yang menyampaikan. Bahwa matahari terbit (sunrise) memunculkan filosofi keikhlasan yang benar-benar tulus. Memberikan kemanfaatan atas sinar yang dia berikan.

Memberikan keteguhan hati pada hati-hati yang penuh hati-hati menghadapi hidup. Namun tetap yakin akan perjalanan hidup yang akan ia hadapi. Seperti makna filosofi matahari yang dikutip dari buku Filosofi Matahari karya Ruth Elsie; 

Pancaran cahaya matahari seakan-akan tidak takut menghadapi tantangan dan terus berdiri tegak di angkasa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline