Asap sigaretmu membumbung
Lenyap di ujung pandang mataku
Angin yang mendesaukan cemara
Menyapu jejaknya sebelum warnai langit
Daun-daun kerontang berguguran di tanah
Tak sempat mengirimkan sebaris pesan
Lantas kau serupa penyair yang
Tertunduk di tepi lubang kubur orok puisinya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H